REPUBLIKA.CO.ID,
Menurutnya, banyaknya labu siam yang kurang dimanfaatkan masyarakat menjadikan mereka berfikir keras untuk mengolah buah sayur tersebut agar memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Di bawah bimbingan dosen Fakultas MIPA Anjarsari, keempat mahasiswi ini melakukan studi literasi terkait buah labu siam. Mereka juga melakukan penelitian labolatorium terhadap kandungan vitamin dan serat dari buah labu tersebut.
Dari hasil penelitian ini diketahui, buah labu siam ternyata memiliki kandungan kalori yang cukup rendah namun memiliki kandungan serat tinggi, protein, lemak, kalsium, fosfor dan zat besi.
"Labu siam ini juga sifatnya menyejukkan sehingga bagus untuk terapi menurunkan darah tinggi, deabetes, memperlancar peredaran darah dan menurunkan kolesterol," kata Fauzia menerangkan.
Selain itu, kata dia, kadar air dalam labu siam juga tinggi, karenanya mereka berinisiatif mengolah buah labu tersebut menjadi sirup. Tahap pembuatan Silabus sendiri dilakukan dengan memilih buah labu siam yang bagus dan tidak ada yang busuk dan masih segar serta muda.
Labu siam ini kemudian dikupas. Untuk menghilangkan getahnya, buah labu digosok dengan daun atau kertas sampai hilang. Setelah itu labu siam kupas ini dibersihkan dengan air sampai bersih dan dipotong kecil-kecil.
"Setelah dipotong, buah labu kemudian kita blender sampai menjadi bubur kental," ujarnya. Bubur labu siam blender ini kemudian disaring diambil sarinya dan di masukkan dalam panci.