REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Universitas Indonesia (UI) membantah anggapan yang beredar di masyarakat bahwa biaya kuliah mahasswa yang masuk melalui jalur Seleksi Masuk UI (SIMAK UI) lebih mahal dibandingkan jalur lain. Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru UI, Emil Budianto mengatakan uang kuliah di UI sama saja baik mahasiswa yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
SIMAK UI merupakan ujian penerimaan mandiri yang diselenggarakan UI. Setiap tahunnya digelar di 17 daerah. SIMAK UI memiliki kuota 20 persen, sedangkan SNMPTN 50 persen dan 30 persen sisanya melalui SBMPTN. Dia mengatakan UI sudah menerapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT), sehingga biaya kuliah disesuaikan dengan kemampuan keuangan orang tua. Emil menjelaskan uang kuliah mulai dari Rp500.000 per semesternya.
"Bahkan tahun lalu, kami menerima sekitar 800 mahasiswa Bidikmisi," ujar dia, Ahad (15/2).
Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan pemerintah kepada mahasiswa yang berasal dari golongan kurang mampu. Berbeda dengan tahun sebelumnya, saat ini UI mempunyai Fakultas Administrasi. Jika dulunya prodi administrasi negara masuk ke FISIP, maka sekarang masuk ke Fakultas Administrasi.
"Kami juga punya program studi baru yakni kesehatan dan keselamatan kerja. Kemudian juga ada rencana menjadikan geofisika dan statistik menjadi program studi baru juga," ujar dia.
Pendaftaran SNMPTN dibuka mulai 13 Februari 2015 sampai 15 Maret 2015. Sementara SBMPTN akan diselenggarakan pada 9 Jun 2015, sedangkan ujian mandiri diserahkan kepada masing-masing universitas.