REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan siap mendirikan politeknik di Nusa Tenggara Timur dengan pertimbangan memiliki kekayaan baik sumber daya alam maupun manusia.
"Kami berencana untuk mengembangkan politeknik kelautan dan perikanan di NTT karena sumber daya alam dan manusianya sudah sangat memadai," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Suseno Sukoyono di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Kupang di Kupang, Senin sore.
Menurut dia, NTT merupakan sebuah provinsi dengan potensi kelautan dan perikanan yang tinggi yakni mencapai 388,7 ton per tahun, sehingga layak dikembangkan politeknik di daerah itu.
Tujuan dibangunnya Politeknik tersebut, lanjutnya, bertujuan menyediakan SDM yang berkompeten dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah di wilayah tersebut.
Pembangunan polteknik tersebut juga sekaligus bertujuan mendukung program nasional dalam meningkatkan percepatan pembangunan di wilayah perbatasan.
Di samping itu, lanjutnya, pembangunan politeknik merupakan bagian dari pengembangan 10 politeknik KP di berbagai daerah di Indonesia secara bertahap sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
"Selain NTT, ada beberapa daerah yang juga menjadi perhatian khusus pembangunan politeknik seperti Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, dan Aceh, sehingga dapat membantu perekonomian Indonesia," tegasnya.
Di samping itu, selain melalui pendidikan dan pelatihan, pengembangan SDM di NTT, menurut Suseno juga dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan.
Berdasarkan data sistem informasi manajemen penyuluhan kelautan dan perikanan per hari ini, tambahnya, terdapat 495 penyuluh perikanan di NTT.
Jumlah tersebut merupakan bagian dari 12.211 penyuluh perikanan di seluruh Indonesia.
"Pengembangan SDM sangat penting untuk mengelola sumber daya alam kelautan dan perikanan terlebih dalam menghadapi MEA 2015," ujarnya.