Kamis 19 Mar 2015 18:49 WIB

IDI Dukung Moratorium Pendirian FK Baru

Rep: c14/ Red: Dwi Murdaningsih
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Jumat (27/6)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Jumat (27/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah untuk meninjau masalah usulan pendirian fakultas kedokteran (FK) baru. Dalam pandangan Ketua Purna IDI Prijo Sidipratomo, perbaikan kualitas fakultas-fakultas kedokteran (FK) yang sudah ada pada semua universitas di Indonesia mesti didahulukan. Maka, lanjut Prijo, pemerintah pun dapat lebih fokus pada ihwal menghasilkan dokter yang kompeten dan beretika.

“Moratorium itu perlu dilakukan. Mengapa? Karena kita mesti memperbaiki dulu kualitas fakultas-fakultas kedokteran yang ada. Untuk menghasilkan sarjana-sarjana atau dokter-dokter yang bisa terjamin kualitasnya di tengah masyarakat,” ujar Prijo Sidipratomo, Kamis (19/3) di Jakarta.

Apalagi, lanjut Prijo, untuk mendirikan sebuah fakultas kedokteran itu diperlukan persyaratan dan biaya sangat mahal. Sehingga, tidak sembarangan pihak bersedia mendirikan institusi pendidikan yang benar-benar berkualitas. Menurut Prijo, sebuah universitas yang baru didirikan, tidak bisa lantas langsung mendirikan sebuah FK. Harus ada pendirian rumah sakit pendidikan, sebagai bagian dari universitas baru itu.

“Karena fakultas kedokteran, supaya menghasilkan lulusan yang bermutu, tentu mesti mempunyai rumah sakit pendidikan juga. Dan mendirikan rumah sakit pendidikan itu mahal sekali,” kata dia. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement