Kamis 26 Mar 2015 05:20 WIB

Hadapi MEA, SDM Indonesia Harus Berdaya Saing Tinggi

Sumber daya manusia, ilustrasi
Sumber daya manusia, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK --  SDM di Indonesia harus dapat bertahan dan berdaya saing tinggi di tengah-tengah kebijakan ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Hal itu diungkapkan Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Ari Kuncoro di Depok, Rabu (5/3)

"Tantangan yang dihadapi SDM Indonesia saat ini tentu berbeda dengan tantangan di masa yang lalu," kata dia.

Ia mengatakan untuk menunjang kebutuhan pasar akan SDM yang berkualitas, pengembangan akademik berbasis internasional serta bermitra dengan sejumlah institusi di dunia menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi.

"Mereka dituntut memiliki kemampuan untuk mendukung peningkatan kegiatan ekonomi dan mendorong kemajuan ekonomi bangsa," katanya.

Menurut dia MEA akan menciptakan persaingan pasar global yang semakin ketat dimana pemain di pasar lokal tidak hanya pebisnis lokal melainkan pebisnis dari berbagai negara di kawasan ASEAN.

Lebih lanjut ia mengatakan lingkungan bisnis di Indonesia pun berubah dengan cepat dimana dominasi negara Barat yang kini telah bergeser dan digantikan kekuatannya dari negara-negara Asia.

Maka MM-FEB UI hadir sebagai tolak ukur serta jembatan pengembangan tradisi akademik sekolah bisnis di tingkat nasional, regional maupun internasional. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik selama 10 tahun terakhir tentu membutuhkan lebih banyak tenaga pebisnis berkualitas.

Dikatakannya perubahan harus disikapi secepat mungkin, salah satunya dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten. Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI (MM-FEB UI) hadir untuk menjawab tantangan tersebut.

"MM FEB UI Siap Cetak SDM Unggul untuk Hadapi Persaingan Bisnis Global Integrasi ekonomi melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mendatangkan tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement