REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pembantu Rektor I Universitas Mataram (Unram), Lalu Wirasapta Karyadi mengaku pihaknya terus mengantisipasi dan memproteksi diri dalam mengeluarkan ijazah.
"Kami belum ada laporan terkait itu, tetapi kami fokus mengantisipasi dengan cara memproteksi secara ketat, ijazah dicetak khusus dan rahasia sehingga jika disalahgunakan di tempat lain bisa terdeteksi," ujarnya di Kota Mataram, Kamis (11/6).
Menurutnya, jika terdapat masyarakat yang melapor kehilangan ijazah dan meminta ganti ke Unram. Maka, pihaknya tidak akan memberikan ijazah asli akan tetapi surat keterangan pengganti ijazah.
Ia menuturkan, pihaknya sangat mendukung langkah pemerintah provinsi untuk menelusuri ijazah palsu. Selain itu, Badan Kepagawaian Daerah (BKD) serta HRD perusahaan harus memverifikasi ijazah pelamar.
Lalu mengatakan pada tahun 2012 pernah ada pegawai negeri di Lombok Timur yang memalsukan ijazah. Hal itu diketahui saat, pemberkasan dilakukan oleh BKD Lombok Timur dan sudah ditangani oleh pihak kepolisian.
"Dia memalsukan ijazah dan tandatangan dekan FKIP. Kami konfirmasi ke BKD Lombok Timur ternyata itu memang palsu," ungkapnya.