REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN--Jamu dan obat herbal asli Indonesia kian dilirik akademisi Prancis. Seiring kian dipilihnya obat-obatan nonkimia, proses pengolahan dan pengujian obat tradisional menjadi obyek penelitian kalangan perguruan tinggi di negeri menara Eiffel ini.
"Kami melihat, obat herbal khas Indonesia menarik untuk dijadikan penelian sekaligus dipelajari," ungkap Laura, mahasiswa jurusan Farmasi Universite de Poitiers, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (4/8).
Menurutnya, ia bersama dua orang rekannya dari Universite de Poitiers dikirim untuk belajar mengenai proses pengolahan dan pengujian obat- obatan tradisional berbahan dasar herbal ini.
Selama lima pekan, mereka bakal mempelajari cara pengolahan dan melakukan penelitian tentang obat- obatan dan farmasi herbal, di pabrik PT Industri Jamu dan Farmasi PT Sido Muncul Tbk, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Saat ini, bidang kesehatan di dunia tengah melirik obat- obatan herbal sebagai alternatif pilihan. Tak tetkecuali bagi dunia kesehatan di negara Perancis.
Ia juga mengakui, kekayaan tanaman obat di negara Indonesia sangat jauh dibandingkan di negerinya sendiri. Bahkan di Indonesia tanaman ini telah banyak dimanfaatkan untuk bidang pengobatan dan farmasi.
"Ini menjadi proses belajar yang sangat menarik bagi kami, mahasiswa asal Universite de Poitiers," ungkapnya.
Laura juga mengaku, di lingkungan industri ini ia bisa mengetahui berbagai jenis tanaman obat, cara- cara pemrosesan, pengujian khasiat di laboratorium hingga menjadi produk- produk yang siap dijual massal.
Wakil Pimpinan Universite de Poitiers, Prof Gerard Mauco MD PHD menambahkan, pengiriman mahasiswanya ini menjadi bagian dari kerjasama antar perguruan tinggi yang dilaksanakan institusi pendidikannya bersama Undip Semarang.
Saat ini memang baru tiga orang mahasiswa yang mendapatkan kesempatan. Namun secara berkelanjutan, pihaknya akan mengirimkan lebih banyak mahasiswa untuk menimba ilmu tentang obat tradisional herbal dan farmasi ini.
Ke depan pihaknya juga telah menyiapkan skema kerjasama tak hanya pengiriman mahasiswa untuk belajar. Namun juga kerjasama program yang lebih luas dalam penelitian.
Dirut PT Industri Jamu dan Farmasi PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat.
menjelaskan selama di Semarang para mahasiswa Perancis ini akan banyak mempelajari bagaiman memproduksi tanaman herbal menjadi obat dan farmasi, pemilihan bahan baku, uji stabilitas produk herbal dan banyak hal lagi.
Sebab di Prancis bahan baku yang diproses tersebut memang tidak ada. Namun yang terpenting, ini media berbagi ilmu. "Ini menjadi penting karena masa depan produk herbal akan sangat menjanjikan," tegasnya.