REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kebijakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk membentuk Pusat Unggulan Iptek membutuhkan dukungan semua pihak. Forum Wakil Rektor/Direktur Bidang Kerja Sama (Forwarek) bertekad untuk mendukung Pembentukan Pusat Unggulan Iptek (PUI). Hal ini disampaikan oleh Prof Ir Jacobus Mose PhD dalam pertemuan Wakil Rektor/Direktur di Hotel Swiss Bell Ambon, 21-23 Juli 2016.
Forwarek Bidang Kerja Sama melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung program pendidikan tinggi. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti, Kepala Badan Akreditasi Perguruan Tinggi, Direktur Pembinaan Kelembagaan, Direktur Riset dan Pengabdian, Direktur LPDP, Kasubdit Kerja Sama Perguruan Tinggi, Kabag Hukum dan Kerja Sama Ditjen SDID, dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian seperti Batan, LIPI, Bapeten, dan lainnya. Kegiatan Forwarek ini dihadiri oleh 97 peserta dari universitas, Politeknik, ISI, dan Universitas Pattimura.
Pada pembukaan kegiatan, Direktur Pembinaan Kelembagaan mengatakan Kemristek Dikti sangat mendukung program-program Forwarek. Direktorat Pembinaan Kelembagaan memiliki program, di antaranya Pembentukan Pusat Unggulan Iptek, kerja sama internasional, hibah konsorsium, dan lainnya.
Forwarek ini sangat strategis dan dibutuhkan. Dirjen SDID Prof dr Dr Ali Gufron PhD mengatakan, tantangan terbesar Bangsa Indonesia di bidang pendidikan. “Kunci pendidikan pada pengembangan sumber daya manusia,” ujar Ali Gufron.
Pembicara lain, Kepala BAN PT Prof Dr Mansyur Ramly mengemukakan, peran Forwarek diperlukan untuk membuat Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dan memberikan masukan untuk penyempurnaan instrumen yang ada. “Dalam instrumen yang masih difinalisasi, memasukkan sembilan kriteria, termasuk di dalamnya kerja sama,” ujar Mansyur Ramly.
Direktur LPDP Abdul Kahar menyampaikan program-program LPDP. Para Wakil Rektor/Direktur dapat mensosialisasikan dan menyampaikan peluang-peluang tersebut kepada civitas academika masing-masing.
Pembicara lainnya, Direktur Riset dan Pengabdian Pada Masyarakat, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Prof Oky mengatakan, skema penelitian dan pengabdian pada masyarakat diperluas dan dapat dimanfaatkan baik secara individu maupun secara konsorsium. “Hal ini menjadi peran strategis Forwarek untuk memanfaatkannya,” paparnya.
Pada pertemuan ini juga dilakukan pemilihan Pengurus Baru Forwarek Bidang Kerja Sama Periode 2016 -2018. Pengurus baru itu terdiri dari Dr Ir Ahmad Muslim MAgr sebagai ketua, Dr Keri L Dandan (sekretaris), serta para anggota Prof Dr Ambariyanto, Prof Kis Tiyarno, Dr Misbah Fikrianto MSi, dan Dr Bambang Sunarto.
Ketua Forwarek yang baru terpilih, Ahmad Muslim mengatakan Pengurus Forwarek akan terus berkomitmen untuk mendukung Program Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. “Dalam waktu dekat, pengurus baru akan menyusun program kerja dan melaporkan hasilnya kepada Direktur Pembinaan Kelembagaan dan Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti,” kata Ahmad Muslim.
Anggota Forwarek Misbah Fikrianto mengemukakan, kegiatan Forwarek bidang Kerja Sama di Ambon sangat strategis dan menghasilkan pemikiran serta program ke depannya.
Pertemuan ini memberikan harapan baru dan revitalisasi bidang kerja sama ke depannya. “Diharapkan di semua Perguruan Tinggi Negeri memiliki bidang kerja sama ke depannya karena sangat dibutuhkan. Semoga pendidikan tinggi di Indonesia semakin maju dan berdaya saing tinggi,” papar Misbah Fikrianto.