Selasa 01 Oct 2019 17:29 WIB

Kemenristekdikti Lampaui Target Pembentukan Pusat Iptek

Kemenristekdikti telah membangun 137 pusat unggulan iptek dari target 50.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berhasil melampaui target yang ditetapkan dalam pembentukan pusat unggulan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) selama periode 2015 sampai 2019. Kemenristekdikti telah membangun 137 pusat unggulan iptek.

"Kalau 2019 ini, target sudah melampaui target kementerian, kami itu targetnya hanya 50 tapi sudah 137, luar biasa," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dalam Forum Silahturahmi Nasional Lembaga Litbang 2019 menuju Lembaga Litbang Unggul di Gedung Kemristekdikti, Jakarta, Selasa (1/10).

Baca Juga

Kementerian juga menargetkan 21 dari 50 pusat unggulan ilmu pengetahuan dan teknologi (PUI) yang terbentuk dalam periode 2015--2019 sudah matang. Saat ini, sudah 81 PUI yang dianggap matang.

"Karena kami dampingi, kami beri insentif, akhirnya sekarang berkembang," kataNasir.

Ia menjelaskan pula kementerian pada 2019 menerima ratusan proposal PUI dan akan melakukan seleksi untuk memilih mana yang layak dibina menjadi PUI. Pengembangan PUI merupakan salah satu upaya Kemenristekdikti dalam memperkuat kelembagaan iptek guna meningkatkan kinerja.

Khususnya, kinerja menghasilkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas pengguna teknologi, yakni masyarakat, industri, dan pemerintah. Harapannya, dengan demikian inovasi teknologi akan tumbuh, pemanfaatan teknologi oleh pengguna meningkat, dan kontribusi iptek terhadap pertumbuhan ekonomi makin besar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement