Kamis 17 Nov 2016 14:39 WIB

ITS Dukung Percepatan Sertifikat Tanah di Indonesia

Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD membuka seminar
Foto: Humas ITS
Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD membuka seminar "Implementasi Fit for Purpose Land Administration di Indonesia"

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ikatan Surveyor Indonesia bekerjasama dengan Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggelar seminar bertajuk "Implementasi Fit for Purpose Land Administration di Indonesia".

Berlangsung di Gedung Robotika ITS, Selasa (15/11) lalu, seminar ini guna mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDG's) dan program pemerintah yang menargetkan 100 persen tanah di Indonesia sudah tersertifikat pada tahun 2025.

Hadir sebagai pembicara Prof Stig Enemark, President Federation Internationale des Geometres yang juga penemu Fit for Purpose Land Administration.

Dwi Budi Martono selaku ketua panitia seminar mengatakan, tren administrasi tanah harus dimulai di Indonesia. Baik dari pemetaan tanah hingga pendaftaran tanah tersebut.

“Tahun 2017, tiga kota besar di Indonesia yaitu Surabaya, Batam dan Jakarta harus sudah mulai melakukan administrasi pertanahan. Ditargetkan tanah di tiga kota tersebut sudah tersertifikat lengkap pada 2017 mendatang,” jelas Dwi Budi Martono.

Target ketiga kota tersebut, lanjutnya, untuk mendukung target pemerintah lima juta sertifikat tanah di Indonesia tahun 2017.

Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD, mengatakan bahwa ITS mendukung penuh program tersebut yang juga mendukung program Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam merealisasikan SDG’s. “Negara yang beradab adalah negara yang ikut mendukung proses SDG’s,” tutur Guru Besar Teknik Lingkungan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement