REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ikatan Surveyor Indonesia bekerjasama dengan Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggelar seminar bertajuk "Implementasi Fit for Purpose Land Administration di Indonesia".
Berlangsung di Gedung Robotika ITS, Selasa (15/11) lalu, seminar ini guna mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDG's) dan program pemerintah yang menargetkan 100 persen tanah di Indonesia sudah tersertifikat pada tahun 2025.
Hadir sebagai pembicara Prof Stig Enemark, President Federation Internationale des Geometres yang juga penemu Fit for Purpose Land Administration.
Dwi Budi Martono selaku ketua panitia seminar mengatakan, tren administrasi tanah harus dimulai di Indonesia. Baik dari pemetaan tanah hingga pendaftaran tanah tersebut.
“Tahun 2017, tiga kota besar di Indonesia yaitu Surabaya, Batam dan Jakarta harus sudah mulai melakukan administrasi pertanahan. Ditargetkan tanah di tiga kota tersebut sudah tersertifikat lengkap pada 2017 mendatang,” jelas Dwi Budi Martono.
Target ketiga kota tersebut, lanjutnya, untuk mendukung target pemerintah lima juta sertifikat tanah di Indonesia tahun 2017.
Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD, mengatakan bahwa ITS mendukung penuh program tersebut yang juga mendukung program Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam merealisasikan SDG’s. “Negara yang beradab adalah negara yang ikut mendukung proses SDG’s,” tutur Guru Besar Teknik Lingkungan tersebut.