Rabu 22 Feb 2017 12:15 WIB

UMM Jaring Gagasan Segar Hadapi Perang Budaya dan Ideologi

Rep: Christiyaningsih/ Red: Agus Yulianto
Seminar nasional perkaderan Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (Ilustrasi)
Seminar nasional perkaderan Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjaring ide-ide segar menghadapi perang budaya dan ideologi dalam gelaran Seminar Pra-Tanwir 2017 pada Rabu (22/2). Dalam seminar ini, UMM mengusung tema 'Pengukuhan Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Moderat di Tengah Perang Budaya dan Ideologi'.

Rektor UMM Fauzan mengungkapkan, tema tersebut lahir dari dari roh Muhammadiyah sebagai gerakan amar ma'ruf nahi munkar. "Dari situ kita coba untuk merenungkan bagaimana gerakan Muhammadiyah sampai saat ini," kata Fauzan.

Muhammadiyah sebagai organisasi Islam di Tanah Air tak hanya berjalan sendiri. Gerakan yang digagas KH Ahmad Dahlan ini tak lepas dari persinggungan kultural dan ideologis. Oleh karenanya, Muhammadiyah ingin hadir sebagai gerakan yang diterima di tengah kemajemukan masyarakat.

Seminar Pra-Tanwir membahas isu-isu yang akan diangkat di Tanwir Muhammadiyah. Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara dari intelektual Muhammadiyah yaitu Din Syamsuddin, Syafiq A. Mughni, Masdar Hilmi, A. Munir Mulkhan, dan Sugiarti.

Tanwir Muhammadiyah akan dilangsungkan di Ambon pada 24 Februari mendatang. Tanwir tersebut akan mengambil tema besar 'Kedaulatan dan Keadilan Sosial untuk Indonesia yang berkemajuan'.

Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Nurcholish Huda, menjelaskan, tanwir ingin mencerahkan agar tak ada pemimpin di Indonesia yang tidak punya kedaulatan. "Pemimpin yang tidak berdaulat tidak akan bisa menegakkan keadilan," ujarnya.

Selama ini, Muhammadiyah melalui para pemimpin dan tokoh-tokohnya senantiasa mengingatkan pemerintah agar bertindak adil dan bijak. "Pak Din dan Pak Haedar sudah sering mengingatkan namun masih ada saja yang belum menyadari kesalahan," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement