REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali mempertahankan akreditasi institusi A berdasarkan surat keputusan (SK) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Menurut Rektor UMM Fauzan, pencapaian itu merupakan hasil dari corporate culture yang dibangun UMM.
Fauzan menjelaskan, kultur itu telah mendorong civitas akademika UMM, baik dosen, karyawan, maupun mahasiswa untuk bekerja dan berkaya lebih giat dan produktif. "Yang kami lakukan tidak hanya untuk prestise tapi bersifat strategis untuk kemajuan institusi, persyarikatan dan bangsa," kata Fauzan melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Ahad (15/10).
Fauzan menilai, prestasi yang diukir mahasiswa, dosen maupun prestasi secara institusional berakar dari energi untuk memberi. Dalam hal ini sejalan dengan motto UMM, yakni Dari Muhammadiyah untuk Bangsa. Terlebih lagi, banyak karya mahasiswa dan dosen yang bisa dinikmati dan bermanfaat untuk masyarakat luas.
Sementara itu, Kepala Kantor Pengelola dan Pengendali Akreditasi (KPPA) UMM Ainur Rofieq mengatakan, keberhasilan mempertahankan akreditasi ini lantaran UMM telah memiliki pola Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang melebihi standar yang ditentukan oleh Kemenristekdikti. Semua standar mutu SPMI itu sudah beroperasi dengan baik sehingga tercipta budaya mutu, baik dari segi fungsi maupun tata kelola. Tak heran, kata dia, BAN-PT memberi skor 368 atau nilai A.
Untuk kurun lima tahunan ke depan, tambahnya, UMM ingin mewujudkan akreditasi internasional melalui berbagai lembaga pemberi akreditasi dunia. Beberapa di antaranya seperti ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) dan Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET).
Melalui AUN-QA, UMM telah menjadi associate member sejak Agustus 2016 dan tahun ini telah mendaftarkan sebanyak tiga prodi, yaitu Pendidikan Biologi, Peternakan, dan Manajemen untuk diakreditasi AUN-QA. Tahun depan, pihaknya berencana mendaftarkan lagi tiga prodi lain untuk mendapatkan rekognisi dari AUN-QA.
"Untuk ABET, lanjutnya, tahun ini UMM telah mengikuti workshop di Amerika Serikat sebagai prasyarat mendapat rekognisi. Sebagai awal akreditasi, pada 2017 ini, kami telah memilih tiga prodi dari Fakultas Teknik untuk menyelenggarakan akreditasi ABET," kata Rofieq.