Senin 27 Nov 2017 22:32 WIB

Unnes Publikasikan 340 Jurnal Internasional

Rektor Unes,  Prof  Dr Fathur Rokhman MHum
Foto: Dok. Unnes
Rektor Unes, Prof Dr Fathur Rokhman MHum

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof Fathur Rokhman, menyebutkan jumlah publikasi internasional yang sudah dihasilkan dosen sampai sekarang ini mencapai 340 jurnal. "Tahun ini, sudah ada sebanyak 340 jurnal yang terpublikasi di jurnal internasional bereputasi. Jumlahnya (publikasi) dari tahun ke tahun terus meningkat," katanya di Semarang, Senin.

Hal itu diungkapkan Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes itu saat membuka seminar hasil penelitian, pengabdian, dan pameran produk unggulan lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) Unnes. Menurut Fathur, Unnes berkomitmen untuk meningkatkan publikasi internasional seiring dengan visi Unnes sebagai universitas yang berwawasan konservasi dan bereputasi internasional.

"Tahun depan, kami siap minimal 500 publikasi internasional. Kami optimistis karena sudah punya pengalaman, semangat dosen, dan atmosfer dosen Unnes sudah terbentuk untuk bersaing secara internasional," katanya.

Jumlah publikasi internasional yang dihasilkan dosennya terus bertambah. Tahun lalu tercatat ada 260 jurnal yang terpublikasi dan tahun ini sudah mencapai 340 jurnal.

"Pertama saya jadi rektor, pada 2014 hanya 60 jurnal. Namun, saya dorong terus para dosen, saya semangati, dan fasilitasi sehingga dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat," katanya.

Ketua LP2M Unnes, Prof Totok Sumaryanto F mengatakan, jumlah publikasi jurnal internasional bereputasi Unnes ditargetkan minimal 300 jurnal, tetapi ternyata terlampaui mencapai 340 jurnal. "Tepatnya, 341 jurnal internasional yang terindeks Scopus. Publikasi jurnal internasional bereputasi ditargetkan minimal 300 jurnal, tetapi ternyata sekarang ini melampaui target," katanya.

Ia menjelaskan berbagai upaya tersebut, termasuk capaian jurnal internasional yang terpublikasi internasional merupakan rangkaian untuk mencapai visi universitas berwawasan konservasi dan bereputasi internasional.

"Unnes bersiap beralih dari status badan layanan umum (BLU) menjadi perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH). Diharapkan tercapai 2019," kata Guru Besar FBS Unnes tersebut.

Untuk mencapai tujuan itu, kata dia, berbagai upaya peningkatan kinerja dilakukan di bidang tridharma perguruan tinggi agar bisa melampaui standar nasional yang sudah ditetapkan. "Ya, termasuk publikasi hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang kami selenggarakan ini," kata Totok.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement