Jumat 05 Jan 2018 21:41 WIB

IPB Gandeng Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia

Institut Pertanian Bogor (IPB) meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia.
Foto: Dok IPB
Institut Pertanian Bogor (IPB) meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) menjalin kerja sama dengan Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia. Jalinan kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) oleh Rektor IPB, Dr Arif Satria dan Wakil Rektor Universitas Sultan Zainal Abidin, Prof Dato’ Dr Ahmad Zubaidi Bin A. Latif. Acara digelar di ruang Sidang Rektor Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/1).

 

Fokus kerja sama ini dalam bidang pendidikan sebagai wujud dalam melaksanakan tugas-tugas pendidikan tinggi untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang keilmuan dalam membangun bangsa.

Rektor IPB, Dr  Arif Satria, menyambut baik kerja sama ini. Ia menaruh harapan besar terhadap kerja sama ini sejak diamanatkan menjadi rektor IPB Desember 2017.

“Sekarang  jumlah mahasiswa Malaysia yang kuliah atau belajar di IPB merupakan yang terbanyak dibanding mahasiswa asing lainnya. Jumlah mahasiswa Malaysia yang belajar di IPB sebanyak 150 orang dan diharapkan terus meningkat seiring dengan dikembangkan kerja sama ini," kata rektor dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/1).

Rektor menjelaskan, IPB telah mengukir berbagai prestasi membanggakan pada tahun 2017, di antaranya lembaga pemeringkatan internasional QS mengumumkan bahwa IPB menjadi salah satu dari 100 Perguruan Tinggi terbaik di dunia versi QS World University Ranking by Subject yaitu Agriculture and Forestry. Pada pemeringkatan tersebut IPB berada di posisi ke-61 di antara perguruan tinggi terbaik dunia.

 

IPB juga mencapai peringkat ke-3 setelah ITB dan UGM dalam klusterisasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI.

 “Yang membanggakan IPB mendapat Anugerah Widyapadhi peringkat pertama nasional dari Kemenristekdikti sebagai penghargaan atas upaya IPB mengembangkan dan mengkomersialisasi inovasi,” imbuhnya.

Rektor menambahkan, kerja sama ini dapat dikembangkan dengan menciptakan kegiatan summer course untuk membuka pengetahuan dari negara-negara internasional, seperti Malaysia.

“Harapan kami,  melalui summer course tersebut akan menjadi inisiator bagi negara lain untuk melaksanakan summer course, sehingga  akan terjalin kerja sama yang erat antar negara,” tutur Arif Satria.

Wakil Rektor Universitas Sultan Zainal Abidin, Prof  Dato’ Dr Ahmad Zubaidi Bin A Latif menyampaikan, kerja sama ini merupakan sebuah terobosan yang prospektif karena relevan dengan kebutuhan negara, khususnya kebutuhan akan sumberdaya manusia (SDM) yang profesional di bidang pendidikan.

“Kami juga sangat menyambut baik dengan akan diadakannya kegiatan summer course. Ini sangat membuka wawasan dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa kami,” ujarnya.

Selain itu, menurutnya, dengan kerja sama ini, maka generasi muda di negara Malaysia termasuk aparatur pemerintahannya  yang berminat kuliah di IPB atau mengikuti program S2 dan S3 akan mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Malaysia.

“Harapan kami,  IPB akan selalu terbuka untuk kerja sama-kerja sama bidang pendidikan, pertukaran  staf dosen, pelatihan, bidang kemahasiswaan bahkan pertukaran mahasiswa untuk melakukan kredit poin kuliah di IPB,” pungkasnya.

Acara penandatanganan MoU tersebut dihadiri Sekretaris Institut (SI) IPB, Dr  Ibnul Qayim; Direktur Kerja Sama dan Program Internasional (KSPI) IPB, Dr  Edy Hartulistiyoso; dan tim dari Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement