REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya telah mulai melakukan perubahan ke arah digitalisasi. Rektor Unsil Rudi Priyadi mengungkapkan pihak kampus termasuk mempersiapkan sistem pembelajaran jarak jauh atau kelas daring di Unsil.
"Insyaallah harus siap. Karena memang itu yang harus dilakukan. Jika tidak, maka kami akan ketinggalan zaman," ujar Rudi kepada Republika.co.id, Selasa (9/1).
Meski begitu, dia mengaku, masih banyak yang perlu dilakukan pembenahan dan revitalisasi, baik dari segi infrastruktur, sarana prasana dan sumberdaya. Unsil yang baru tiga tahun berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tersebut, lanjut dia, masih dalam masa transisi.
"Perubahan untuk mengahadapi era digital sudah dilakukan, tapi memang belum ideal," kaya Rudi.
Rudi menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mempercepat peningkatan akreditasi. Sebab saat ini, menurut dia, ada empat prodi yang masih terakreditasi C.
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir mengatakan, akan memperbanyak izin bagi perguruan tinggi yang ingin membuka e-learning tersebut. Sehingga ke depan, bukan hanya Universitas Terbuka (UT) saja yang memiliki kelas jauh atau kelas daring. Namun, perguruan tinggi negeri atau swasta pun akan membuka kelas daring tersebut.
"Saya akan dorong PTN dan PTS di manapun untuk membuka prodi atau sistem pembelajaran daring tadi. Tahun 2017 kemarin kan baru sedikit ya karena masih percobaan, maka tahun ini kami akan kami tingkatkan," kata Nasir.