REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Delegasi Universitas Islam Indonesia (UII) menghadiri konferensi bersama bertema China Indonesia Economic Forum-International Collaboration to Realize Asian Century 2050 di Cina. Pada kesempatan itu, kedua perguruan tinggi sepakat menjalin kerja sama double degree.
Kerja sama rencananya akan dilaksanakan untuk Prodi Ilmu Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Prodi Teknik Informatika dari Fakultas Teknologi Industri. Naskah kerja sama ditandatangani Dekan FE UII, Dwipraptono Agus Harjito dan Dekan Fakultas TI UII, Imam Djati Widodo.
Dari Nanjing Xiazhuang, penandatangan dilakukan Dekan Fakultas Ekonomi Zhao Tong dan Dekan Fakultas Teknologi Industri Wei Wei Chen. Selain itu, FE UII turut mendiskusikan rintisan kerja sama mengenai kegiatan akademis bersama seperti riset, publikasi dan pertukaran.
Penandatangan kerjasama dilakukan Dekan Fakultas Ekonomi dan Dekan Fakultas Teknik Informatika kedua institusi. (dokumentasi)
Konferensi dibuka Rektor Nanjing Xiaozhuang University, Chengming XU, dan diisi pembicara kunci kedua institusi. Rektor UII, Nandang Sutrisno, menyampaikan pidato berjudul China's Economic Ties with SOutheast Asia: Current Development of Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA).
Ia menuturkan, saat ini ada 12 mahasiswa UII yang tengah mengikuti program itu di Nanjing Xiaozhuang. Program itu memberikan kesempatan mahasiswa Prodi Manajemen dan Prodi Akutansi untuk menimba ilmu di Nanjing Xiazozhuang selama dua tahun terakhir.
"Kerja sama ini menarik minat mahasiswa UII karena Nanjing Xiaozhuang menawarkan beasiswa parsiap berupa potongan biaya SPP lebih dari 50 persen bagi mahasiswa yang lolos seleksi," kata Nandang, Rabu (28/3).
Nandang menambahkan, pada September 2018 mendatang, setidaknya sudah ada tiga mahasiswa dari Prodi Manajemen dan empat dari Prodi Teknik Informatika UII yang akan melaksanakan studi ke Nanjing Xiaozhuang melalui program double degree.