REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) telah merancang kurikulum Program Penguatan Kapasitas Pemimpin Indonesia dalam rangka implementasi agenda nasional Making Indonesia 4.0. Program ini dirancang untuk membekali para pemimpin Indonesia dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.
"Jadi, program ini merupakan upaya pemerintah agar dapat mengembangkan potensi Indonesia untuk menjalankan ekonomi digital ," kata Menristekdikti Mohammad Nasir di Jakarta, Jumat (8/6).
Program itu juga, lanjut Nasir, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang berdaulat, adil, sejahtera dan bermartabat. Terlebih, untuk menghadapi era digital juga dibutuhkan pemimpin yang dapat mempercepat pertumbuhan Indonesia.
"Transformasi Indonesia 4.0 akan berhasil apabila pemimpinnya mampu bersama-sama berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi untuk mewujudkan cita-cita bangsa ini, berdaulat adil, sejahtera dan bermartabat," tutur Nasir.
Karenanya, dia berharap output dari program ini adalah, lahirnya pemimpin masa depan Indonesia yang dapat bersama-sama berkomitmen menjadikan Indonesia negara pemenang yang memiliki cara kerja, produktifitas dan daya saing yang mampu menjawab perubahan zaman.
"Orang yang menang adalah orang yang menyadari perubahan tersebut dan bergerak cepat. Kita juga bisa menang dengan teknologi yang lebih maju lagi," tegas Nasir.