REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA (UNAS) – Universitas Nasional (Unas) Jakarta bekerja sama dengan Suku Dinas Pendidikan (Sudindik) Kota Administrasi Wilayah I Jakarta Selatan memasilitasi pelaksanaan dan pengawasan kegiatan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2019 tingkat SMA, Rabu (27/2).
Unas menyiapkan 28 ruang kelas ujian dan pengawas untuk kegiatan tersebut. Selain itu, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Unas juga mengadakan pelatihan e-learning google classroom untuk guru-guru pembimbing siswa OSN.
“Kami memilih Unas sebagai tempat ujian karena kami sudah pernah bekerja sama dengan Unas sebelumnya. Fasilitas di Unas juga memadai seperti ruang kelas yang lengkap dan lahan parkir yang luas sehingga dapat menampung sekitar 670 peserta OSN,” ujar Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan, Joko Sugiarto melalui rilis Unas yang diterima Republika.co.id, Senin (4/3).
Ia menuturkan, saat ini sekolah-sekolah masih melangsungkan kegiatan belajar-mengajar seperti biasa. Sehingga, diperlukan tempat di luar sekolah untuk memasilitasi OSN. Selain dapat menampung banyak peserta, tempat tersebut juga harus strategis sehingga mudah dijangkau oleh peserta OSN.
“Unas ini sudah dikenal lama, dan lokasinya juga strategis di Jakarta Selatan sehingga sangat efektif untuk dijadikan tempat ujian bagi peserta OSN. Kami berharap untuk ke depannya bisa memberikan dampak yang baik bagi Unas sehingga Unas makin dikenal oleh masyarakat,” tuturnya.
Pelatihan e-learning google classroom untuk para guru.
Tidak hanya memasilitasi siswa OSN, Unas juga memberikan materi pelatihan untuk guru berupa pelatihan e-learning google classroom kepada guru pendamping guna meningkatkan pembimbingan siswa OSN. Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen-dosen Unas. Pada kesempatan kali ini digawangi oleh Dekan Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika (FTKI), Dr Ucuk Darusalam ST, MT dan dosen FTKI Benrahman BSc, SKom, MMSi.
Materi pelatihan memang dipilih dengan cermat, mengingat saat ini telah memasuki era revolusi 4.0. Wakil Rektor Bidang Akademik Unqs, Prof Dr Iskandar Fitri ST, MT dalam sambutannya mengatakan, saat ini Unas mengedepankan sistem pembelajaran blended learning yakni pembelajaran berbasis online. Hal ini juga disebabkan dengan adanya perkembangan revolusi industri 4.0 di mana sistem pembelajaran dituntut untuk berbasis teknologi.
Oleh karena itu, Unas ingin membagi ilmu tentang cara untuk mengoptimalkan aplikasi android untuk melakukan pembimbingan kepada siswa OSN melalui google classroom yang sangat bermanfaat bagi pembelajaran guru dan murid. Dengan adanya teknologi ini, siswa siswi tidak perlu berinteraksi secara tatap muka dengan guru tetapi hanya melalui akun google masing-masing untuk dapat mengerjakan tugas.
“Sekarang semuanya hampir based on digital. Jadi nggak ada jarak dan waktu juga untuk belajar. Kapanpun, di manapun, dengan google classroom ini guru dan siswa dapat mengakses pembelajaran dan berinteraksi secara cepat dan efektif, terutama dalam pembimbingan siswa OSN,” jelas Iskandar.
Salah satu guru pembimbing, Heni Purwaningsih mengatakan, adanya pelatihan google classroom dapat memudahkan guru dan juga siswa untuk melakukan proses pembelajaran yang terbaru, tidak hanya di kelas melainkan melalui sistem online. “Mereka bisa mengakses materi dari guru melalui google classroom itu. Kapanpun di manapun bisa dibawa kemana-mana soft copynya. Jadi lebih mudah buat mereka,” jelas guru dari SMAN 47 Jakarta itu.
Heni berharap, dengan adanya hal ini dapat meningkatkan semangat belajar siswanya sehingga bisa lolos seleksi OSN dan melanjutkan ke tahap provinsi hingga nasional mendatang.
Kegiatan OSN 2019 ini serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia. Unas merupakan salah satu kampus yang memfasilitasi tempat ujian tersebut. Adapun mata pelajaran yang diujikan pada OSN ini ialah astronomi, kebumian, geografi, komputer, ekonomi, biologi, kimia, fisika, dan matematika.