REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, banyaknya perguruan tinggi tidak menjadi jaminan kemajuan pendidikan tinggi. Namun, perguruan tinggi yang berkualitas dapat memajukan bangsanya.
"Perguruan tinggi yang tidak kreatif dan tidak inovatif akan ditinggalkan," kata Nasir dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Sabtu.
Nasir mengatakan, seluruh pihak yang bertanggung jawab pada pendidikan harus mengubah perilaku agar bisa mengubah perguruan tinggi di Indonesia. ia mengingatkan bahwa tidak ada negara yang akan menang hanya dengan mengandalkan sumber daya alamnya saja atau hanya menghandalkan luasnya negara.
"Negara pemenang adalah negara yang mempunyai inovasi untuk melakukan perbaikan-perbaikan," ujar Nasir saat Peresmian Gedung Perpustakaan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) di Jepara, Jawa Tengah, Jumat (8/3).
Nasir pun mengapresiasi Unisnu sebagai perguruan tinggi yang dapat berkembang pesat setelah penggabungan dari tiga perguruan tinggi. Unisnu adalah penggabungan dari Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama (STIENU) dan Sekolah Tinggi Teknologi Desain Nahdlatul Ulama (STTDNU) di bawah Yayasan Identitas Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (YAPTINU) Jepara.