Jumat 20 Dec 2019 23:41 WIB

16 Kampus di Yogyakarta Sepakat Kembangkan Kampus Sehat

Kampus Sehat akan diterapkan 16 perguruan tinggi di Yogyakarta.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nashih Nashrullah
16 perguruan tinggi di Yogyakarta komitmen mengembangkan Kampus Sehat. Foto kampus UGM ilustrasi.
Foto: Wahyu Suryana.
16 perguruan tinggi di Yogyakarta komitmen mengembangkan Kampus Sehat. Foto kampus UGM ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Sebanyak 16 perguruan tinggi di DIY menandatangani komitmen bersama mengembangkan Health Promoting University (HPU). Mereka akan mengembangkan konsep kampus sehat melalui pengaturan masing-masing.

Komitmen bersama diawali Lokakarya Pengembangan HPU yang digelar Dinas Kesehatan DIY dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Setelah itu, masing-masing perwakilan 16 perguruan tinggi menandatangani nota komitmen.

Baca Juga

Ada UGM, Poltekkes Kemenkes, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), UIN Sunan Kalijaga, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta, dan Universitas Islam Indonesia (UII).

Kemudian, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), dan Universitas Sanata Dharma.

Lalu, Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), STIE YKPN, Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), Universitas Amikom Yogyakarta, Institut Teknologi dan Sains Akprind, dan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

Tim HPU UGM, Supriyati, mengatakan 16 PT berkomitmen menghadirkan Kampus Sehat. Tujuannya, mendukung dan mendorong civitas akademika dan lingkungan kampus mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup sehat. 

"Serta, menuju kampus yang sehat dan sejahtera melalui pendekatan Health Promoting University," kata Supriyati di Univercity Club (UC) UGM, Jumat (20/12).

Komitmen diwujudkan lewat empat langkah. Pertama, Pertama, pendekatan kesehatan secara komprehensif kepada tatanan kampus untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan yang optimal dan berkelanjutan.

Kedua, meningkatkan literasi kesehatan dan menerapkan program kampus sehat. Ketiga, kegiatan mengedepankan promotif dan preventif dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan civitas akademika.

Tentu, disesuaikan dengan karakteristik, kemampuan, kemudahan dan prioritas perguruan tinggi. Terakhir, Kampus Sehat dapat dilaksanakan dengan strategi advokasi, kemitraan dan pemberdayaan masyarakat.

"UGM sendiri mendeklarasikan sebagai kampus sehat pada Juli 2019, dan bersama Poltekkes Kemenkes telah menandatangani komitmen bersama dan pembentukan konsorsium HPU Nasional pada 12 Desember 2019," ujar Supriyati.

Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kota Yogyakarta, Yulia Irene Heni Wahyunarni, menuturkan, perguruan tinggi dapat memberikan kontribusi bermakna mewujudkan masyarakat yang sehat.

"Salah satunya menciptakan kampus sehat seperti mengaitkan promosi kesehatan ke dalam pengajaran, pembelajaran, penelitian dan lewat penerapan program kesehatan untuk seluruh sivitas akademika," kata Yulia. 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement