REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Sembilan siswa SMA berkebutuhan khusus di wilayah Sleman akan mengikuti ujian nasional (UN) April 2013 mendatang tanpa menggunakan alat bantu. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman telah menyiapkan pendampingan khusus dan tambahan waktu bagi mereka.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sleman, Arif Haryono mengatakan, ada delapan siswa tunanetra di MAN Maguwoharjo dan satu siswa menderita penglihatan lemah di SMK Muhammadiyah Cangkringan.
Meskipun tidak ada alat bantu braile, namun,pihaknya telah menyediakan petugas khusus yang akan membacakan soal. "Untuk low vision, kami akan perbesar hurufnya di soal," kata Arif pada Republika, Selasa (19/3).
Dia menambahkan, mereka nantinya juga akan mendapatkan tamabahan waktu selama 45 menit, dengan ruangan terpisah. Menurut Arif, perlakuan tersebut dinilai sudah mencukupi kebutuhan siswa tersebut.
Ketua Komisi D DPRD Sleman, Sofyan S Darmawan mengatakan, untuk siswa berkebutuhan khusus memang perlu ada perlakuan khusus. Siswa yang mengalami penglihatan lemah juga harus mendapat sarana pendukung guna membantu proses pengerjaan soalnya.