Selasa 16 Apr 2013 12:30 WIB

Sekolah Swasta Keluhkan Honor Pengawas UN

Ujian Nasional tingkat SMA
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Ujian Nasional tingkat SMA

REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU -- Pengelola sekolah swasta di Kota Bengkulu mengeluhkan biaya tambahan yang dikeluarkan untuk honor para pengawas ujian nasional.

"Kami harus sokongan untuk membayar honor para pengawas ujian nasional, ini cukup memberatkan," kata Kepala SMA Swasta Pallawa Kota Bengkulu Ratna Dewi, Selasa.
Ia mengatakan hal itu saat menerima kunjungan mendadak dari Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu untuk memantau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di sekolah itu.
Sebanyak 157 pelajar di sekolah itu mengikuti UN di sembilan ruangan dengan jumlah pengawas sebanyak dua orang di tiap ruangan.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Parial mengatakan siap menampung aspirasi para pemilik yayasan sekolah swasta itu.
"Kami akan membahas dengan Dinas Pendidikan tentang keluhan ini karena ujian nasional itu agenda Kementerian Pendidikan," ucapnya.
Selain memantau pelaksanaan UN di SMA Pallawa, Komisi IV DPRD juga memantau penyelenggaraan UN di MAN Model dan SMA Negeri 3 Kota Bengkulu.
Parial mengatakan secara umum pelaksanaan UN di kota dan Provinsi Bengkulu berjalan lancar dan tertib.
"Tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan UN tahun ini, kami harapkan sampai hari terakhir berjalan tertib," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu Marjon mengatakan sebanyak 48 orang pelajar SMA tidak mengikuti UN hari pertama.
"Untuk SMK ada 40 orang dan untuk SMA ada delapan orang, " ungkapnya.
Ia mengatakan dari 48 siswa yang tidak mengikuti UN, sebanyak 41 orang siswa tidak mengikuti karena "drop out", dua orang sakit serta lima orang tanpa keterangan.
Sebanyak 41 siswa yang dikategorikan "DO" menurutnya dikarenakan siswa tersebut tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar.
"Mereka tidak sekolah lagi karena berbagi alasan, ada yang berhenti dengan sendirinya, ada yang tidak melengkapi syarat, ada yang sudah menikah serta alasan lainnya sehingga tidak ada kumulatif penilaian dari mereka sebelum UN ini," paparnya, menerangkan.
Namun, menurut Marjon siswa yang terkena DO tetap dimasukan ke dalam nama yang diusulkan untuk mengikuti ujian nasional.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement