REPUBLIKA.CO.ID,PALU--Aksi corat-coret pakaian seragam di kalangan siswa-siswi masih saja terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, bahkan sudah dilakukan menjelang pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA.

Meski belum diketahui lulus atau tidak, sejumlah siswa SMA dan SMK di Palu, Jumat, telah melakukan aksi corat-coret pakaian seragam.

Mereka seakan-akan mengabaikan imbauan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng dan Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Kota Palu, yang meminta mereka tidak melakukan hal itu

namun menyumbangkan pakaian seragam mereka ke siswa lainnya.

"Kapan lagi pak. Ini momen paling bersejarah bagi kami siswa," kata Budi, salah seorang pelajar pada salah satu SMA Negeri di Palu.

Hal senada juga disampaikan Ronie, pelajar salah satu SMK Negeri yang mengatakan bahwa aksi tersebut mereka lakukan semata-mata untuk meluapkan kegembiraan, meski pengumuman hasil UN baru akan dilakukan pada pukul 17.00 WITA. "Saya sangat yakin lulus," kata putera ketiga seorang PNS di lingkungan Pemprov Sulteng itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng Abubakar Ahmadali dan Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Palu Ardiansyah Lamasitudju sebelumnya telah mengimbau seluruh sekolah untuk melarang para siswa melakukan aksi corat-coret dan juga arak-arakan kendaraan di jalanan.

"Kami sudah mengistruksikan semua sekolah untuk mengimbau siswa tidak melakukan aksi corat-coret seragam dan konvoi kendaraan di jalan raya," kata Ardiansyah.

Guna mengantisipasi aksi konvoi kendaraan usai pengumuman hasil UN, pihak dinas telah mengambil kesepakatan bersama dengan para satuan pendidikan (pihak sekolah) agar hasil UN SMA dilakukan pada pukul 17.00 WITA.

Ikuti Whatsapp Channel Republika