REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi berencana melakukan merger terhadap Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang kekurangan murid. Penggabungan SDN ini dilakukan untuk lebih menekan pengeluaran biaya operasional sekolah.
"Merger sekolah dasar ini dilakukan apabila ditemukan adanya sekolah yang memiliki murid dibawah 150 siswa," kata Kepala Bidang Bina Program Dinas Pendidikan Kota Bekasi Alie Fauzi kepada Republika, Rabu (10/7).
Dia menambahkan, saat ini, Disdik telah memiliki data beberapa sekolah yang akan di merger ini. "Disdik sudah punya datanya, nanti tinggal menunggu waktu pelaksanaan ini segera terwujud," katanya menjelaskan.
Ali menegaskan, kurangnya murid pada sekolah tertentu bukan karena kualitasnya yang buruk melainkan warga di sekitar sekolah usianya sudah melewati batas usia sekolah dasar.
"Usia warga bukan lagi usia untuk masuk sekolah tingkat dasar. Jadi nantinya bila gedung sekolah dasar masih ditemukan sepi murid, bisa dilakukan penggabungan atau bangunannya bisa dipergunakan untuk membangun sekolah tingkat menengah pertama," ujarnya.
Dia menambahkan, nantinya bisa dibagi ke dalam dua waktu untuk jam pelajarannya. "Misal satu gedung ada dua sekolah dasar. Satu SD nantinya masuk pagi dan yang lainnya masuk sore," ungkapnya.
Bukan hanya itu, Ali melanjutkan, program ini juga memberi dampak bagus bagi perkembangan sekolah dasar yang masih di bawah tingkat kualitas pendidikannya.
"Program ini juga bisa memajukan kualitas pendidikan sekolah dasar. Misal, kepala sekolah SD A sudah menjabat selama kurun waktu delapan tahun. Nantinya bisa dipindahkan ke sekolah lain guna dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikannya," katanya menegaskan.