REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Surahman Hidayat mengatakan, pihaknya sangat mendukung upaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menginstruksikan seluruh sekolah di daerah itu untuk mengajarkan terjemahan Alquran kepada siswanya.
Pendidikan semacam ini sangat positif dan perlu didukung serta dihargai. "Kebijakan menginstruksikan seluruh sekolah di daerah Mukomuko untuk mengajarkan terjemahan Alquran kepada siswa itu bagus. Kebijakan seperti ini sangat layak di contoh oleh pemerintah daerah lainnya," kata Surahman, Rabu, (14/8).
Menurut Surahman, pengajaran Alquran penting untuk mengurangi buta huruf Alquran. Selain itu juga menambah pemahaman para siswa akan nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran.
Sebagai bangsa yang mayoritas beragama Islam, kemampuan membaca dan memahami kitab suci Alquran menjadi sesuatu yang penting untuk digalakan di tengah-tengah masyarakat.
"Ketidakpahaman terhadap ajaran yang terkandung dalam kitab suci Alquran merupakan salah satu faktor penyebab munculnya krisis moralitas di kalangan pelajar, seperti maraknya tawuran, kasus penyalah gunaan narkoba, seks bebas," kata Surahman.
Dengan kebijakan pengajaran Alquran, ujar Surahman, diharapkan tingkat kerusakan moralitas di kalangan siswa semakin berkurang, sehingga mampu menghadirkan suasana kegiatan belajar dan mengajar yang lebih kondusif dan produktif.
Ini penting dalam rangka menghadirkan kualitas pendidikan nasional yang berkualitas, sehingga generasi penerus bangsa semakin memiliki kualitas yang baik.