REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Para guru pendidikan agama Islam (PAI) tak sekadar bertanggung jawab memberikan pelajaran kepada siswanya di kelas, akan tetapi juga semakin dituntut menjadi teladan berperilaku sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai Islam.
"Guru PAI tidak hanya memberi materi agama Islam terhadap peserta didik, tetapi juga memberikan teladan yang baik sesuai dengan tuntunan dan nilai-nilai Islam," kata Kepala Sub-Bidang PAI Sekolah Menengah Pertama Direktorat Pendidikan Agama Islam Sekolah pada Kementerian Agama (Kemenag) Nifasri Moh Nir saat menyampaikan kuliah umum dengan tema tema 'Isu-Isu Strategis Perkembangan Pendidikan Islam' di Universitas Muhammadiyah Magelang di Magelang, Jumat (24/1).
Ia mengemukakan bahwa perkembangan pendidikan Islam sebagai suatu keniscayaan yang harus diikuti dengan pengembangan kompetensi guru. "Dalam hal ini adalah guru PAI yang melibatkan kompetensi personal, sosial, pedagogik, profesional, dan kepemimpinan spiritual," katanya.
G
uru PAI, katanya, secara moral bertanggung jawab terhadap perkembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan anak didik yang berhubungan dengan berbagai materi keagamaan. Oleh karena itu, sambungnya, guru PAI dituntut meningkatkan diri, antara lain dengan mengikuti perkembangan era kesejagatan untuk memberikan jaminan mutu profesi.
"Yang diikuti dengan keteladanan yang membumi kepada peserta didik," katanya pada kuliah umum yang dibuka oleh Rektor UMM Eko Muh Widodo.
Ia menyebut tidak mudah tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh guru PAI. "Bahkan mungkin lebih berat dibandingkan dengan guru mata pelajaran lainnya, sebab guru PAI terkait dengan peserta didik yang memiliki latar belakang keagamaan yang beragam dan permasalahan yang kompleks," katanya.
Dekan Fakultas Agama Islam UMM Imam Mawardi mengatakan peserta kuliah umum berjumlah 64 mahasiswa penerima beasiswa Kemenag RI pada 2013 yang bekerja sama dengan FAI UMM.