REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya berencana mengevaluasi secara besar-besaran kualitas guru di seluruh tingkatan sekolah.
"Tujuannya adalah mengetahui berapa banyak guru yang benar-benar punya niat mengajar," katanya di Jakarta, Senin.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, besarnya niat mengajar guru bukan hanya dilihat kemampuannya mendidik siswa dari segi ilmu pengetahuan, tetapi juga moral.
"Kita juga harus lihat apakah guru itu mampu melakukan pendekatan sepenuh hati kepada para siswa dan bagaimana dia mengajarkan nilai-nilai moral kepada siswanya," ujarnya.
Dia menuturkan apabila seluruh siswa dididik guru dengan sepenuh hati, maka kenakalan remaja dapat dikurangi.
Selanjutnya, jika dalam evaluasi itu ditemukan guru yang tidak sungguh-sungguh mengajar, sambungnya, maka pihaknya akan memindahkan guru tersebut ke posisi lain.
"Nanti, guru-guru yang terbukti tidak punya kesungguhan hati mengajar, akan kita pindahkan ke dinas lain. Mungkin bisa ke Dinas Sosial DKI, siapa tahu akan lebih bermanfaat di sana. Atau, dinas lainnya, nanti kita tentukan," tuturnya.
Selain guru, dia mengungkapkan evaluasi tersebut juga dilakukan terhadap kepala sekolah, yang terlebih dahulu telah dilaksanakan seleksi dan promosi melalui lelang jabatan kepala sekolah tingkat SMAN dan SMKN.
"Intinya, kita mau evaluasi semuanya. Selain mengurangi kenakalan remaja, evaluasi ini juga bertujuan menghilangkan praktek-praktek pungutan liar yang seringkali ada di sekolah," ungkap Ahok.
Dia menambahkan evaluasi tersebut dimaksudkan agar seluruh pihak sekolah lebih fokus terhadap perkembangan mutu pendidikan dan karakter moral siswa, bukan mencari keuntungan diri sendiri.