REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Tidak mudah bagi tiga siswa tuna rungu Sekolah Luar Biasa (SLB) Pahlawan Indramayu, Jawa Barat, untuk mengikuti ujian sekolah (US) hari pertama tingkat sekolah dasar (SD), Senin (19/5). Sama seperti peserta ujian di sekolah lainnya, mereka mendapat lembar jawab komputer.
Pihak sekolah pun memberikan waktu tambahan bagi guru pendamping untuk menjelaskan materi soal ujian Bahasa Indonesia yang sulit dimengerti oleh para peserta ujian. Meski dibantu, namun mereka terkadang masih terlihat kurang konsentrasi mengisi lembar jawab komputer tersebut.
''Tapi kami optimistis mereka mampu mengerjakan seluruh soal ujian dengan baik,'' ujar Kepala SLB Pahlawan Indramayu, Asep Suhud.
Untuk mencapai kelulusan dengan nilai terbaik itu, pihak sekolah telah melakukan bimbingan khusus secara efektif selama tiga bulan terakhir. Kemudian memberikan pelajaran tambahan, termasuk cara mengisi lembar jawab komputer.
Asep menyebutkan, sebenarnya peserta ujian hari ini seharusnya ada empat siswa. Namun, ada satu siswa yang "mogok". Dia tidak mau hadir tanpa menyertakan alasan yang jelas.
''Untuk siswa itu, kami akan berusaha mengajukan ujian susulan,'' tandas Asep.