REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Konsorsium Perguruan Tinggi Indonesia-Pittsburgh (KPTIP) yang dilaksanakan di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh akan membahas tentang program profesi guru, Usaid Prioritas dan mendiskusikan pendidikan unggulan di Tanah Air.
Kepala Humas Unsyiah Ilham Maulana di Banda Aceh, Jumat, menjelaskan pertemuan yang dihadiri Rektor Unsyiah Samsul Rizal dan Ketua KPTIP Prof Dr H Suparno itu berlangsung selama dua hari, terhitung sejak 13 Juni 2014.
Selain itu, dia menjelaskan dalam rangkaian pertemuan tersebut juga diadakan pementasan kebudayaan dan rapat para rektor yang tergabung dalam KPTIP. Rapat rektor tersebut untuk memilih ketua KPTIP priode selanjutnya.
Dalam pertemuan itu, Ilham juga menjelaskan akan didiskusikan implementasi pembelajaran aktif di pendidikan tinggi, selain diskusi tentang jurnal-jurnal KPTIP.
KPTIP adalah forum kerja sama perguruan tinggi antara Indonesia dan Amerika dengan misi meningkatkan keunggulan pendidikan tinggi, menciptakan kemitraan yang berkelanjutan dalam bidang akademik dan riset, serta menyediakan dukungan teknis kepada perguruan tinggi anggota KPTIP.
Fokus utama konsorsium ini adalah manajemen pendidikan tinggi, sekolah laboratorium berbasis perguruan tinggi, dan pembelajaran aktif. "KPTIP didirikan 24 September 2007 di Pittsburgh, Amerika Serikat. Unsyiah termasuk salah satu pendiri dan penggagas terbentuknya KPTIP ini," kata Ilham.
Rektor Unsyiah Samsul Rizal, mengatakan melalui konsorsium ini diharapkan akan lahir calon-calon tenaga pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu diperlukan kesepakatan bersama demi mencetak calon-calon pendidik masa depan agar lebih baik.
"Dengan guru yang baik inilah, kedepan akan muncul siswa-siswa yang baik pula," kata rektor mengharapkan.
Samsul juga menambahkan bahwa mewujudkan pendidikan bermartabat harus sesuai dengan target dari tujuan pendidikan nasional dan ini perlu didorong dari konsorsium tersebut.
"Apalagi sekarang, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh sudah menyepakati pemberlakuan kurikulum 2013 di semua jenjang pendidikan yang dimulai pada tahun ajaran 2013-2014 lalu. Pendidikan harus mampu melahirkan generasi emas yang bermartabat," kata dia.
Sementara itu, Suparno juga berharap bahwa melalui pertemuan KPTIP ini maka semangat para peneliti yaitu dosen-dosen untuk memperbanyak jurnal-jurnal ilmiahnya akan bertambah.
"Artikel-artikel tersebut kemudian akan dijadikan dalam bentuk e-journal (elektronik journal) di setiap perguruan tinggi. Hal ini diperlukan sebagai referensi untuk menghadirkan pendidikan terbaik," kata Suparno yang juga Rektor Universitas Negeri Malang itu.