REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sistem penilaian pada Kurikulum 2013 dikeluhkan para guru. Sistem penilaian dianggap lebih rumit dan membingungkan para guru.
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti, mengatakan sistem penilaian tidak hanya angka. Guru juga membuat deskripsi kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran satu per satu.
"Saya ngajar 12 kelas ada sekitar 400 siswa. Dari 400 tidak mungkin hafal semua, itu menjadi problem para guru," kata Retno dalam konferensi pers di gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/9).
Menurutnya, para guru tidak mendapat pelatihan cara penilaian sehingga guru kesulitan. Pihaknya mengaku sudah menyampaikan keluhan tersebut kepada dinas dan Kemendikbud. Namun, belum ada tanggapan.
"Untuk penilaian kami tidak dilatih tapi malah menghadapi penilaian yang rumit. Dalam pelatihan Kurikulum 2013 materi dan praktik penilaian nyaris tidak ada," katanya menjelaskan.