REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arits Merdeka Sirait mengkonfirmasi beredarnya game-game dengan konten pornografi di kalangan pelajar. Namun menurutnya ada tiga komponen yang harus bekerjasama dalam memberantas permasalahan konten pornografi.
Pertama keluarga dalam hal ini adalah peran orang tua yang lebih bertanggung jawab dalam memperhatikan tumbuh kembang anak. “Orang tua sangat berperan, ia harus selektif dalam hal tontonan, bacaan, permainan anak-anaknya,” tutur Arits Merdeka Sirait kepada Republika Online, Minggu siang (14/12).
Terlebih kata Arits dalam permainan game anak, orang tua diharapkan lebih selektif. Arits menuturkan pada umumnya remaja mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Dalam hal game-game yang mengandung pornoaksi Arits berharap orang tua mampu menjaga dan memberikan bimbingan.
“Apa di dalamnya itu mengandung tontonan orang dewasa harus di cek,” katanya.
Kedua lingkungan sekolah yang harus lebih serius dalam menanggapi beredarnya game porno di kalangan pelajar. Peran guru diharapkan dapat membentengi dan memberikan pemahaman kepada anak didiknya tentang dampak buruk mengakses dan memainkan game dengan konten porno.
Ketiga Pemerintah yang harus menyetop tayangan-tayangan yang mengandung unsur pornografi dan porno aksi. “Baik film, gambar, buku, game khususnya situs internet perlu ada pemblokiran,” tuturnya.