REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sleman optimis Ujian Nasional 2015 pada tanggal 13 April mendatang berjalan lancar meski badan pengawas independen dihapuskan.
"Insyaallah akan berjalan lancar. Sejauh ini kami belum menemukan kendala yang berarti," tutur Kepala Bidang Kurikulum dan Kesiswaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sleman Ery Widaryana, Rabu (8/4).
Namun, konsekuensi penghapusan badan independen tersebut, pengambil soal dari Pokja minimal harus dilakukan oleh dua orang. Dimana satu orang akan menjadi saksi bagi yang lain.
Hal ini perlu dijalankan, sebab setiap aktivitas pengambilan soal harus disertai oleh berita acara. UN sendiri diselenggarakan setiap pukul 07.30 WIB.
Pengawas harus berada di kelas pukul 07.00 WIB untuk memberikan pengarahan. Sehingga setiap sekolah diharap mampu memprediksikan, kapan mereka harus mengambil soal.
"Dulu tidak perlu seperti ini. Karena ada Badan Independen yang mengawasi alur pergerakan soal," ujar Ery menjelaskan.
Ia tidak mengetahui apa alasan penghapusan badan tersebut. Sebab hal itu merupakan keputusan pemerintah pusat. Di Sleman sendiri ada lima pokja untuk SMA/MA, dan empat pokja untuk SMK.
Penentuan pokja ini didasarkan pada pertimbangan wilayah dan jurusan sekolah. Menurut Ery soal ujian akan diserahkan pada setiap pokja Sabtu (11/4) nanti.
Setelah itu, masing-masing sekolah penyelenggara UN harus mengambil soal ke Pokja setiap harinya. Pada saat pengambilan soal ini petugas diimbau untuk menggunakan mobil. Agar soal bisa terlindungi dari hujan.
"Tapi ada juga sekolah yang sulit dijangkau mobil. Jadi lebih mudah pakai motor. Ya karena itu untuk masalah ini fleksibel saja," ungkap Ery.
Ia menyampaikan, untuk mengamankan soal, ada dua personil kepolisian yang ditugaskan di setiap pokja. Mereka akan bertugas hingga UN berakhir.
Hingga saat ini Ery mengatakan bahwa ia tidak mengetahui berapa jenis soal yang disediakan oleh pemerintah pusat. Namun berdasarkan sosialisasi yang terus dilakukan, ada lima paket soal yang akan digunakan dalam UN 2015.
Yang jelas setiap peserta akan mengerjakan setiap soal berbeda. Adapun peseta UN untuk SMA/MA adalah 4.935 orang. Sedangkan SMK sejumlah 6.515 orang.