REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu lagi prestasi diraih Sekolah Bosowa Bina Insani (SBB). Sekolah yang berada di bawah naungan Bosowa Foundation dan berlokasi di Kecamatan Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, ini mendapat persetujuan dari Cambridge International Examination sebagai salah satu School Centre di Kota Bogor, Jawa Barat.
“Mulai 19 Maret 2015, Sekolah Bosowa Bina Insani telah disahkan sebagai School (Cambridge) Centre yang memfasilitasi penerapan dan pelaksanaan Cambridge exam untuk kualifikasi SMP dan SMA,” kata Presiden Direktur SBBI, Dr Sutrisno Muslimin dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (16/4).
Ia menjelaskan, sebagai School atau Cambridge Centre, SBBI dapat melaksanakan ujian Cambridge. Selain itu, juga bisa menerima private candidate dari sekolah-sekolah lain yang ingin melaksanakan ujian Cambridge di SBBI.
Sutrinso menjelaskan dengan adanya persetujuan dari Cambridge itu, SBBI menjadi lembaga pendidikan yang semakin lengkap. Menurutnya, SBBI tidak hanya mengajarkan kurikulum nasional, tapi juga kurikulum internasional, dalam hal ini mengacu kepada Kurikulum Cambridge.
Sutrisno menyebutkan, proses persiapan yang dilalui SBBI untuk menjadi Cambridge Centre sekitar satu tahun. Dengan penunjukan itu, ia mengatakan, SBBI secara fasilitas, kurikulum, dan sumber daya manusia, gurunya sudah sesuai standar internasional.
Izin menjadi Cambridge Centre sekaligus juga menjadi keunggulan tambahan bagi SBBI. “Izin menjadi Cambridge Centre menjadi legalisasi penyelenggaraan program dan penggunaan kurikulum internasional di SBBI,” kata Sutrisno.
Ia mengemukakan, SBBI hadir dalam jenjang pendidikan dasar dan menengah yang lengkap, dari KB/TK, SD, SMP, dan SMA. SBBI menyediakan beragam pilihan program kepada masyarakat, baik full day maupun boarding. Dengan pengalaman selama 25 tahun, SBBI bertekad menjadi sekolah unggulan tidak hanya di level Kota Bogor dan Provinsi Jawa Barat, juga tingkat nasional.
Ia mengatakan, lulusan SBBI disiapkan tidak hanya bisa bersaing di tingkat nasional, juga global. “Salah satu bekal yang kami berikan adalah kemampuan berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris, dan keterampilan di bidang IT,” katanya.