REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 38 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Sabtu (8/8) pagi menyelenggarakan penyuluhan mengenai gosok gigi juga cuci tangan yang baik dan benar. Punyuluhan diberikan kepada siswa kelas 1 SD Negeri (SDN) Mulyoarjo Lawang, Kabupaten Malang. Sebanyak 17 siswa antusias mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh Divisi Kesehatan KKN 38 UMM.
“Kami ingin sejak dini mereka terbiasa untuk selalu cuci tangan dan gosok gigi setiap harinya,” ungkap Evi Dian Puspitalise, Koordinator Divisi Kesehatan KKN 38 UMM dalam siaran persnya kepada ROL, Ahad (9/8).
Tak hanya penyuluhan saja, KKN 38 UMM juga membagikan sikat gigi gratis kepada siswa yang mengikuti penyuluhan supaya termotivasi untuk gosok gigi setiap harinya. Penyuluhan diawali dengan pemberian materi yang dibawakan secara ringan oleh mahasiswa KKN 38 UMM. Dalam pemberian materi itu pula, diberikan juga simulasi bagaimana melakukan gosok gigi dan cuci tangan yang benar. Uniknya, dalam simulasi cuci tangan yang benar, tim KKN 38 UMM mengemasnya dalam lagu “Balonku” yang diubah liriknya menjadi tata cara cuci tangan.
“Penggunaan lagu anak-anak selain mengakrabkan lagu anak-anak pada mereka, juga agar cepat dihafal bagaimana mencuci tangan dengan riang dan gembira,” kata Dian.
Usai pemberian materi di kelas, para siswa diajak keluar kelas untuk melakukan praktek langsung cuci tangan dan gosok gigi. Praktek pertama yakni praktek cuci tangan yang benar secara bergantian, dan terakhir praktik gosok gigi secara bersama-sama dibimbing mahasiswa KKN 38 UMM.
“Kami berterimakasih kepada adik-adik mahasiswa dari KKN 38 UMM yang sudah mau memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi kami. Semoga para siswa ini nantinya dapat langsung mempraktekkannya di rumah apa yang sudah diajarkan dari mahasiswa KKN 38 UMM,” ujar Ginik, Kepala SDN Mulyoarjo 2 Lawang.
KKN 38 UMM bertugas di Desa Mulyoarjo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang mulai 28 Juli hingga 26 Agustus mendatang. Berbagai program yang sudah terlaksana seperti pengobatan gratis, senam dan tensi gratis kepada usia lanjut usia (lansia), Gerakan Pungut Sampah (GPS), pelatihan pembuatan Risol, pelatihan website desa, dan lain-lain. Koordinator Desa (Kordes) KKN 38 UMM, Ade Chandra Sutrisna menyebut program-program KKN yang sudah diagendakan lebih banyak membangun desa secara SDM ketimbang fisik.
“Ini sesuai arahan dari DPPM (Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UMM kepada seluruh tim KKN UMM yang tersebar di 130 desa di Jawa Timur. Semoga seluruh program yang sudah diagendakan dapat berjalan lancar dan berguna bagi masyarakat desa,” kata Chandra.