Rabu 07 Oct 2015 18:58 WIB

Bencana Asap, Pemerintah Siap Ubah Kalender Akademik

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
Anies Baswedan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah menyiapkan skenario pasca bencana bagi siswa korban asap yang tak bisa masuk sekolah hingga berminggu-minggu. Agar siswa dapat mengejar pelajaran yang tertinggal, Menteri Pendidikan Anies Baswedan menyatakan institusinya siap mengubah kalender akademik.

Namun, penyesuaian kalender akademik ini hanya berlaku bagi sekolah yang libur darurat asapnya lebih dari satu bulan. Kalender akademik akan mundur sampai seluruh pelajaran selesai. Selain itu, jadwal Ujian Nasional (UN) dan seleksi mahasiwa baru juga akan disesuaikan.

"Kalau kalender akademiknya kaku nanti mereka tidak bisa kuliah. Kita sesuaikan dong," kata Anies usai mengikuti rapat terbatas terkait bencana asap di Kantor Presiden, Rabu (7/10).

Anies menjelaskan, bagi sekolah yang meliburkan siswanya di bawah 15 hari akan menggunakan masa liburan Desember untuk mengganti jam belajar yang hilang. UAS semester ganjil akan dilaksanakan pada Januari. Sementara jadwal Ujian Akhir Sekolah dan UN tetap.

Adapun bagi sekolah yang siswanya diliburkan selama 15-28 hari juga akan menggunakan masa liburan Desember untuk mengganti jam belajar yang hilang. Namun, sekolah yang masuk kategori ini akan melaksanakan UAS semester ganjil pada Februari. Sementara pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah dan UN dapat mundur dua sampai tiga minggu dari jadwal yang telah ditetapkan.

"Masing-masing kategori itu punya solusi berbeda-beda. Intinya buat anak-anak yang hari ini tidak bisa mengikuti pelajaran jangan khawatir," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement