Kamis 04 Feb 2016 16:03 WIB

Rektor UIN Bandung Yakin Mahasiswanya tak Terjerumus LGBT

Rep: C26 / Red: Ilham
Mahasiswa Kampus UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
Mahasiswa Kampus UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Mahmud ikut berkomentar soal fenomena maraknya LGBT di kampus-kampus. Ia berkeyakinan mahasiswanya tidak ada yang terjerumus pada perilaku seks menyimpang LGBT. .

Mahmud mengatakan, mahasiswanya memiliki bekal ilmu agama yang cukup. Karenanya, perilaku yang menyalahi aturan Islam tentu menjadi salah satu yang diantisipasi.

"Kalau keyakinan saya enggak ada, Insya Allah. Sebab mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati punya basis agama untuk mencegah itu," katanya kepada Republika.co.id di Aula Serba Guna UIN Sunan Gunung Djati, Banung, Jawa Barat, Kamis (4/2). (Muhammadiyah: Soal Somasi LGBT, Media tak Boleh Takut).

Meski demikian, ia mengaku akan tetap mengantisipasi masuknya paham LGBT yang semakin marak. Bagian kemahasiswaan juga terus mencari informasi dan menelusuri ada atau tidaknya mahasiswa yang berperilaku seks menyimpang yang tidak diperbolehkan di Indonesia.

Bersama dosen dan lembaga kemahasiswaan, ia terus mengkampanyekan dan memberikan penyuluhan larangan LGBT. Di samping dilarang oleh negara, perilaku tersebut juga dilaknat oleh Allah SWT dan tak sesuai kaidah Islam.

Tak hanya paham LGBT, UIN Bandung juga mengantisipasi penyebaran radikalisme. Seperti Gafatar yang baru saja menghebohkan seluruh Indonesia.

"Misi kami sekarang adalah menanggulangi aliran-aliran negatif yang berkembang. Bukan hanya LGBT, tapi juga radikalisme yang banyak menyasar mahasiswa," katanya.

 

Fenomena LGBT ini kembali mencuat setelah sebuah poster mengatasnamakan SGRC Universitas Indonesia mengkampanyekan konsultasi bagi LGBT. Poster itu berkaitan dengan situs LGBT sehingga dinilai dalam rangka mendukung legalisasi LGBT di Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement