REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menargetkan bisa menuntaskan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP) pada Mei 2016. Pengiriman dan pembagiannya diharapkan terselesaikan hingga 100 persen nantinya.
“Kartu KIP telah dicetak dan secara bertahap didistribusikan untuk menjangkau anak-anak usia sekolah di seluruh wilayah tanah air,” ungkap pria yang pernah menjabat Rektor Universitas Paramadina ini melalui keterangan tertulisnya, Kamis (21/4).
Anies menerangkan, KIP merupakan pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP) yang menjadi program pemerintah untuk anak usia sekolah. Harapannya, bisa memberikan manfaat pendidikan secara optimal. Sasaran penerima KIP, kata dia, setiap anak usia sekolah 6 sampai 21 tahun, baik yang telah bersekolah maupun yang belum terdaftar di sekolah.
Pencetakan dan pengiriman KIP telah dilakukan secara bertahap ke seluruh Indonesia mulai awal 2016. Perintis Program Indonesia Mengajar ini mengatakan, target penerima dana KIP terus diperluas dengan menyasar anak usia sekolah (6-21 tahun) yang belum bersekolah pada 2016.
Untuk menyasar target yang tepat, KIP 2016 menggunakan data terbaru dari Basis Data Terpadu (BDT) yang diterima bertahap dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mulai 10 Februari hingga 1 Maret 2016. Pencetakan KIP mulai dilakukan setelah menerima data dari TNP2K yang telah melalui proses filter dan sinkronisasi dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Pada 2016, Kemendikbud menargetkan sebanyak 17.927.758 penerima KIP. “Dengan kapasitas cetak 500 ribu per hari, per 20 April 2016, KIP sudah tercetak sebanyak 9.987.366 dan sebagian telah dikirimkan ke daerah,” ujar Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) ini.
Selain proses percetakan dan pengiriman KIP, Kemendikbud mengklaim tengah menyiapkan proses SK untuk penerima dana KIP 2016. Penerima ini difokuskan ke siswa tingkat akhir agar masih bisa menerima dana KIP sebelum tahun ajaran berakhir.