Jumat 30 Dec 2016 21:21 WIB

Pendidikan Vokasi untuk Hadapi Tenaga Kerja Asing

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mendikbud Muhadjir Effendy berudiensi saat melakukan kunjungan di kantor Harian Republika di Jakarta, Rabu (24/8).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mendikbud Muhadjir Effendy berudiensi saat melakukan kunjungan di kantor Harian Republika di Jakarta, Rabu (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berkomitmen menghadapi serbuan tenaga kerja asing (TKA) dengan menguatkan pendidikan vokasi pada jenjang SMK.

"Memang kita antisipasi untuk menghadapi ekspansi tenaga kerja asing," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi di kantor Kemdikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (30/12).

Selain menyiapkan pendidikan vokasi bagi pelajar, ia mengatakan, pendidikan vokasi bertujuan untuk membekali tenaga muda untuk berekspansi ke negara lain. Sebab, ia menjelaskan, pemerintah telah bekerja sama dengan sejumlah negara sahabat dalam penguatan pendidikan vokasi di masing-masing negara.

"Karena itu kita juga sudah mulai kerja sama, mulai tahun depan dengan Thailand, Malaysia. Jadi siswa mereka ke sini dan kita  kirim ke sana," jelasnya.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengklaim penguatan pendidikan kejuruan sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa, menunjukkan perbaikan. Ia merinci, pada 2016, pemerintah membangun 150 SMK, masing-masing, 40 SMK di bidang kemaritiman, 32 SMK di bidang pertanian, dan 60 SMK di bidang pariwisata. Selain itu, Kemdikbud juga membantu peningkatan kualitas 1.333 ruang praktik dan laboratorium SMK. Untuk menunjang kegiatan belajar siswa, sebanyak 934 SMK mendapatkan bantuan peralatan praktik.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement