REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kebudayaan Nusantara yang beragam dipandang perlu untuk diwariskan kepada generasi muda. Hal inilah yang ditangkap sekolah lanjutan pertama (SMP) Negeri 25 Depok, Jawa Barat, yang mulai beroperasi 15 Juli 2015 dengan menggelar Pentas Seni (Pensi), Selasa, (23/5/2017).
Acara dengan tajuk "Kebhinekaan Budaya Nusantara dalam Satu Indonesia Raya" dipusatkan di halaman SMPN 25 Depok yang beralamat di Jalan Pertiwi Raya, Perumahan Bappenas, Kedaung, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Keanekaragaman mengusung budaya Betawi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogjakarta, Sumatera Barat, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan. Acara yang diadakan pukul 09.00-14.00 WIB ini berlangsung meriah.
Penampilan paduan suara dari kelas VII-1 menggebrak panggung dengan membawakan lagu 'Laskar Pelangi' disambung puisi berjudul 'Terima Kasih Guru' yang dibawakan dengan lantang Ayu Agustia Ningsih dari kelas VIII-3. Kemeriahan memancar saat berlangsung drama musikal Joko Kendil dan Si Gundul yang diperankan kelas VIII-1.
Ketua panitia Pensi 2017 SMPN 25 Depok Rismawati Sidik SSI mengatakan, kegiatan Pensi ini diikuti seluruh siswa kelas VII dan Kelas VIII. "Mereka di sini (Pensi, red) unjuk kebolehan terutama dalam bidang seni khususnya budaya nusantara," kata Rismawati dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (23/5).
Rismawati mengemukakan, tahun ini pihak sekolah ingin mengenalkan kebudayaan Nusantara melalui media drama musikal. “Penampilan yang dinamis dengan akting bak pemain teater profesional para siswa menampilkan karakter tokoh dengan sempurna,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengenalan kebudayaan Nusantara melalui drama dirasa sangat efektif. Tercatat ada enam drama musikal yang berlatar belakang kebudayaan daerah di Nusantara. “Para penonton merasa terhibur dengan cerita cerita yang diangkat di antaranya, Si Kabayan, Puan Si Tadung, Malin Kundang, Si Pitung Jagoan Betawi, Lutung Kasarung' dan Joko Kendil dan Si Gundul,” tuturnya.
Tak ketinggalan tim marawis, Tari Merak, Kawih, Fashion show, Stand up Comedy yang dibawakan Akmal dari kelas VIII-8 disambung Pupuh Magatru oleh Dian dari kelas VIII-2, Tari Erika kelas VIII-2, Pupuh Pangkur oleh Adit dirangkai paduan suara kelas VII-5. “Semua itu membuat para pengunjung tetap bertahan hingga acara usai,” kata Rismawati.
Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Kota Depok Diah Haerani MPd yang didaulat untuk membuka kegiatan ini secara resmi mengharapkan dari penyelenggaraan ini peserta didik lebih mengenal kebudayaan daerah di Indonesia yang sangat kaya. "Semoga dengan Pensi ini para siswa bisa lebih mengenal budaya Nusantara," tandasnya.
Diah memberikan apresasi kepada para siswa SMPN 25 Depok yang sukses merancang dari awal hingga terselenggaranya pentas seni ini. ''Selamat dan sukses atas terselenggaranya Pensi yang keren dan semarak ini. Talenta, bakat yang kalian miliki perlu dikembangkan karena ini bisa menjadi modal untuk masa depan kalian,” tutur Diah Haerani.
Hal senada disampaikan Kepala SMPN 25 Depok Wahyu Hidayat SPd. Ia mengatakan, tujuan diadakan pentas seni ini adalah dalam rangka melestarikan budaya Nusantara. "Pada Pensi dan bazar ini juga ditampilkan drama musikal dan fashion show dan untuk merangsang para siswa kami juga memberikan penghargaan berupa piala dan medali" papar Wahyu
Wahyu tak menampik bahwa kegiatan ini digelar sebagai ajang kreativitas dan sportivitas serta penyalurkan bakat dan hobi siswa SMP Negeri 25 Depok. "Ini merupakan Pensi kali pertama yang diselenggarakan oleh siswa SMPN 25, dan rencananya akan menjadi agenda rutin tahunan," ujar Wahyu Hidayat.
Kegiatan tersebut, sambung ayah empat anak ini, merupakan ajang unjuk kemampuan siswa sesuai bakat dan keterampilan yang dimiliki. Dan ini menjadi daya tarik bagi siswa lainnya.
Lebih jauh pria berdarah Sunda itu mengatakan, prestasi siswa tidak boleh dilihat dari segi akademis saja. Masih banyak prestasi lainnya yang bisa ditampilkan dalam bentuk lainnya, salah satunya dengan menampilkan potensi mereka di bidang kesenian dan olahraga.
"Keberhasilan seseorang dalam pendidikan itu tidak boleh dilihat dari nilai akademis saja. Makanya, kami menyiapkan panggung pentas seni agar para siswa bisa menampilkan bakat mereka masing-masing," tegasnya.
Kegiatan yang seluruhnya dirancang dan dilaksanakan oleh siswa-siswi ini, menurutnya menjadi wadah positif untuk melatih siswa mengorganisir kegiatan hingga menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan membangun sekolah menjadi lebih baik.
"Insya Allah ajang Pensi ini, membuat siswa menjadi aktif, disiplin dan berkemauan dalam menyongsong masa depan. Sekaligus menjadi wadah siswa mengekspresikan kreativitasnya di bidang seni. Tidak kalah pentingnya, mereka tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif yang dapat merusak diri sendiri," papar Wahyu Hidayat.