REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- M Aouriel Ghifari, M Qusayry Abdullah, Asby Syafaraz Akram, dan Nazneen Kanee Laquisa adalah empat siswa SDIT Miftahul Ulum Cinere, Depok yang terpilih di antara 1.700 siswa (SD-SMP) se-Provinsi Jawa Barat (Jabar) dalam Jambore Literasi Jawa Barat 2017. Jambore ini digelar pada 1-2 November 2017 di Kiarapayung, Jatinangor, Sumedang.
"Mereka berempat adalah siswa kelas 6 saat ini yang mendapatkan undangan langsung dari Gubernur Jawa Barat," ujar Kepala Sekolah SDIT Miftahul Ulum Depok Dedy Susanto dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (5/11).
Menurut Dedy, dalam Jambore Literasi Tingkat Jawa Barat ini terpilih 25 siswa SD-SMP-SMA dari Depok yang berhak mengikuti jambore setelah lulus seleksi ketat. "Ada empat orang berasal dari SDIT Miftahul Ulum Cinere Depok," ucapnya.
Dedy dan Dede Suryadi (wakil bidang kesiswaan) yang sekaligus sebagai guru pembimbing di SDIT Miftahul Ulum Depok, dan guru pembina khusus, Nurul Huda dan Washila, mengaku bangga dan puas karena periode mempersiapkan siswanya selama 10 bulan jelang seleksi Jambore Literasi membuahkan hasil positif.
"Akhirnya M Aouriel dan kawan-kawan dari SDIT Miftahul Ulum terpilih dan mereka jadi inspirator bagi teman-temannya, jadi contoh atau model siswa yang gemar membaca, berdiskusi, mandiri, optimistis meraih prestasi," jelas Dedy.
Dalam jambore ini, siswa peserta ditantang untuk membaca minimal 24 buku dalam satu tahun, membaca senyap selama 40 menit, dan menyampaikan isi buku yang dibaca. Kegiatan ini tentu akan menumbuhkan minat baca dan menulis bagi siswa peserta.
Jambore Literasi ini mengambil tema "Tangguh Taklukan Tantangan, Menjadi Cahaya Peradaban". Kegiatan meliputi pameran karya literasi, ekspresi massal bahasa isyarat, pentas seni, dan kreativitas. "M Aouriel dan rekan-rekannya adalah potret siswa yang suka membaca karena memang punya minat membaca," puji Dedy.
Menurut Dedy, minat baca adalah sebuah anugerah terbesar zaman ini ketika sebagian besar generasi anak sekolah lebih memilih main gadget (handphone, game, chatting online). "Membaca itu murah, menyenangkan, menghibur, memberi semangat, memberi pengetahuan tentang dunia, dan pengalaman yang banyak sekali."
Jambore Pramuka, kata Dedy, sudah populer, lalu sekarang menyusul Jambore Pariwisata. Paling mutakhir adalah Jambore Literasi, ajang prestasi bagi generasi literat (suka baca) agar mereka bisa jadi generasi milenial plus atau super milenial.
M Aouriel dan teman-temannya, lanjut Dedy, tentu menjadi sosok atau generasi literat yang jadi kebanggaan sekaligus harapan bagi SDIT Miftahul Ulum khususnya dan Kota Depok pada umumnya.
Kontingen peserta Jambore Literasi dari SDIT Miftahul Ulum ini dilepas langsung oleh petinggi Yayasan Miftahul Ulum, yaitu H Abdullah dan Hj Bahijah Sidik. Mereka dilepas dalam sebuah acara resmi di lapangan utama sekolah yang disaksikan oleh segenap civitas SDIT Miftahul Ulum.
Sementara itu, sebanyak 2.500 siswa dari berbagai SD dan SMP se-Jawa Barat mengikuti upacara pembukaan Jambore Literasi Ke-1 yang diinisiasi oleh Pemprov Jabar, Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jabar di Bumi Perkemahan Kiara Payung Jatinangor, Sumedang, Selasa (31/10).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Hj Netty Ahmad Heryawan, Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, ia berpesan kepada siswa yang hadir agar jangan sampai surut semangat dalam membaca buku.
"Banyak tokoh-tokoh di Indonesia yang gemar membaca dan salah satunya mantan Presiden RI yakni BJ Habibie, beliau merupakan orang yang patut dicontoh anak Indonesia, sebab setiap harinya Pak Habibie dapat meluangkan waktunya untuk membaca buku selama 7 jam," jelas Netty.
Ikuti Whatsapp Channel Republika