Ahad 01 Apr 2018 17:00 WIB

Sekolah yang tak Bisa UNBK akan Dilayani dengan UNKP

Naskah UN tingkat SMA dan SMK sudah sampai di tingkat subrayon.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah siswa mengerjakan soal ujian Bahasa Indonesia saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN 44 Bandung, Jalan Cimanuk, Kota Bandung, Selasa (2/5).
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah siswa mengerjakan soal ujian Bahasa Indonesia saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN 44 Bandung, Jalan Cimanuk, Kota Bandung, Selasa (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Balitbang Kemendikbud Totok Suprayitno menuturkan, naskah kertas soal Ujian Nasional tingkat SMA dan SMK sudah distribusikan. Ia mengatakan naskah tersebut telah sampai di tingkat subrayon di daerah.

"Naskah untuk SMA dan SMK sederajat by paper sudah sampai di subrayon per daerah," ungkap Totok saat dikonfirmasi, Ahad (1/4).

Agar waktu pendistribusiannya tidak bertabrakan, naskah soal UN tingkat SMP dilakukan menyusul. Menurut Totok, untuk sekolah yang belum bisa ujian menggunakan skema UN berbasis komputer (UNBK), akan dilayani dengan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).

"Kalau yang belum bisa UNBK, kita layani dengan UNKP, berbasis kertas dan pensil," ungkap Totok.

Hingga saat ini, menurut Totok, belum ada laporan terkait kasus kebocoran soal. Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy berpesan agar siswa dan siswi yang akan menghadapi UNBK selalu mengutamakan kejujuran. Dia mengimbau, agar semua peserta tidak mempercayai bocoran soal.

"Saya minta kepada para siswa selalu menjaga kejujuran dan sungguh-sungguh belajar, prestasi penting tapi jujur yang utama," kata Muhadjir di Jakarta, Jumat (30/3).

Dengan sistem UNBK, kata Muhadjir, intergitas kejujuran siswa juga diharapkan bisa terbangun. Selain itu, Muhadjir juga menjamin soal ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun 2018 tidak akan bocor. Sebab, soal baru dibuka menjelang pelaksanaan UNBK.

"Soal UNBK tidak akan bocor. Lagi pula, setiap siswa memiliki token sendiri untuk membukanya. Jadi, soal ujiannya juga berbeda," tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement