REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sekolah North Jakarta Intercultural School (NJIS) Thomas R. Bendel memastikan memecat pegawainya yang ditangkap karena diduga memakai narkoba. Ia menyatakan tak akan menoleransi siapa pun yang menyalahgunakan barang haram tersebut di lingkungan sekolah.
"Kami tidak pernah berkompromi dan memberikan toleransi terhadap penggunaan narkoba. Sekolah akan langsung memecat pegawai dan mengeluarkan murid di lingkungan NJIS yang menggunakan narkoba," kata Thomas di Jakarta, Selasa (3/4).
Thomas mengatakan, sekolah juga meminta pertanggungjawaban perusahaan outsourcing yang menaungi dua oknum penjaga sekolah yang ditangkap Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara karena diduga memakai narkoba itu. Ia mengklaim, perusahaan itu telah meminta maaf kepada pihak sekolah dan juga orang tua murid NJIS.
Menurutnya, selama ini tidak pernah terjadi atau ditemukan penyalahgunaan narkoba di lingkungan NJIS. Terkait peristiwa kali ini, kata Thomas, pihak sekolah mendukung penuh kepolisian untuk mengusut tuntas masalah tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Kelapa Gading Kompol Arif Fazlurrahman mengatakan, dari hasil penyelidikan polisi, dua oknum penjaga sekolah NJIS yang ditangkap merupakan pemakai. Mereka berdua, kata Arif, menggunakan narkoba tersebut untuk alasan pribadi.
Berdasarkan pengakuan dari kedua oknum penjaga sekolah itu, lanjut Arif, mereka tak mengedarkan barang haram kepada siapapun. "Mereka berdua yang mengonsumsi narkoba tersebut dengan alasan stres dan untuk meningkatkan kepercayaan diri," ujar dia.
Sebelumnya, Polsek Kelapa Gading menangkap dua oknum penjaga sekolah NJIS, Hariyanto dan Anjar Hari Prabowo, lantaran diduga menggunakan narkoba. Hariyanto ditangkap di samping Hotel BnB di Kelapa Gading, sementara Anjar ditangkap esoknya.