Senin 15 Jul 2019 21:46 WIB

Siswa di Sekolah Ini Bisa Cicil Seragam Rp 1.000 Per Hari

Kebijakan itu berlaku untuk semua siswanya, mulai dari kelas satu hingga kelas enam.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Penjahit baju seragam sekolah melayani pembeli (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Penjahit baju seragam sekolah melayani pembeli (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Para siswa di SDN Brondong 1, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, bisa membeli seragam sekolah dengan biaya ringan. Pasalnya, pihak sekolah memperbolehkan mereka menyicil biaya pembelian seragam meski hanya Rp 1.000 per hari.

 

Baca Juga

Kepala Sekolah SDN Brondong 1, Kurniati, menjelaskan, kebijakan itu berlaku untuk semua siswanya, mulai dari kelas satu hingga kelas enam. Mereka bisa menyicil semua jenis seragam sekolah, baik seragam putih merah, seragam batik, seragam pramuka maupun seragam olah raga.

 

"Harga baju seragamnya sama seperti yang dijual di pasaran, yakni Rp 90 ribu per baju," ujar Kurniati, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (15/7).

 

Kurniati mengatakan, kebijakan itu dimaksudkan untuk meringankan beban para orang tua siswa yang ingin membelikan seragam sekolah bagi anak-anak mereka. Pasalnya, di saat tahun ajaran baru seperti sekarang, anak-anak biasanya menghendaki seragam sekolah yang baru karena baju lamanya sudah usang ataupun kekecilan.

 

Menurut Kurniati, pembelian baju seragam sekolah dengan cara dicicil itu bisa diperoleh melalui koperasi sekolah. Para orang tua siswa pun hanya perlu mendaftar ke pihak koperasi sekolah.

 

Meski demikian, Kurniati menegaskan, pihaknya tidak mewajibkan para siswa untuk membeli baju seragam di koperasi sekolah. Jika mereka memilih untuk membeli baju seragam di pasaran, maka tidak ada persoalan.

 

"Tapi untuk baju seragam batik dan olah raga, memang harus beli di sekolah karena tidak dijual di pasaran. Sedangkan baju seragam putih merah dan pramuka boleh dibeli di mana saja," ujar Kurniati.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement