REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia meluncurkan 13 program dan produk JSIT Indonesia, Ahad (8/12). Ini merupakan karya yang dihasilkan oleh 84 Pengurus Pusat JSIT Indonesia.
Kegiatan ini merupakan rangkaian agenda Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) JSIT Indonesia yang digelar selama dua hari di Swiss-Belhotel Airport Jakarta, Tangerang, Banten.
Ketua Umum JSIT Indonesia, H Mohammad Zahri MPd, mengemukakan, peluncuran program dan produk tersebut meliputi : 1) aplikasi pendaftaran, 2) borongin.com sebagai aplikasi pengembangan usaha JSIT Indonesia, 3) program umrah bersama, 4) program pusdiklat dan paket diklat JSIT, 5) Metode Baca Quran TERPADU, 6) Manajemen Operasional Bina Pribadi Islami, dan 7) Senam untuk Pendidikan Anak Usia Dini.
Selain itu, 8) Modul Guru TK berbasis Capaian Perkembangan yang kreatif, 9) buku Petunjuk Pelaksanaan Pemberdayaan orangtua, 10) Kerja sama JSIT dengan Lembaga Manajemen Infak (LMI), 11) Juklak Kerja sama Internasional anggota berlisensi A, 12) Panduan Pengelolaan Sekolah Inklusi, dan 13) buku TEMATIK TERPADU Tahun Pelajaran 2019-2020.
"Kegiatan ini digelar untuk memberikan dorongan kepada seluruh pengurus dan anggota, agar terus meningkatkan kinerjanya, yang menghasilkan karya-karya nyata di bidang pendidikan. Bukan hanya menghasilkan tenaga kerja semata, namun lebih dari itu yaitu lahirnya SDM strategis yang memiliki ketakwaan pada Allah SWT, memiliki ilmu dan skill sesuai zamannya, mencintai Indonesia dan NKRI, serta menjadi kontributor kemajuan Indonesia,” kata Mohammad Zahri dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Lebih lanjut, Zahri mengungkapkan, peluncuran program dan produk ini adalah hal strategis yang diupayakan JSIT dalam memasuki era milenial, tantangan terhadap pertumbungan dan perkembangan Sekolah Islam Terpadu (SIT).
“Hal ini adalah langkah konkret sebagai program strategis dalam menghadapi tantangan yang dihadapi JSIT ke depan.Baik karena memasuki era milenial, tantangan terhadap pertumbungan dan perkembangan Sekolah Islam Terpadu, hingga tantangan terhadap kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional periode Mas Menteri Nadiem Makarim,” imbuhnya.
Rakornas ini diikuti oleh 175 peserta meliputi 78 pengurus pusat JSIT Indonesia, 63 Pengurus Wilayah di 34 provinsi di Indonesia, dan 27 pengurus wilayah bidang sosial kemanusiaan. Juga hadir 7 Dewan Pembina JSIT Indonesia.