Jumat 07 Sep 2018 19:30 WIB

Buka Rute ke Cina, Citilink Targetkan 85 Persen Okupansi

Saat ini Citilink melayani rute penerbangan ke Cina melalui sistem charter

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo menjelaskan pembukjaan rute ke Cina. Rute penerbangan reguler ke Cina tersebut akan dimulai pada akhir Oktober 2018.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo menjelaskan pembukjaan rute ke Cina. Rute penerbangan reguler ke Cina tersebut akan dimulai pada akhir Oktober 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Citilink Indonesia saat ini akan membuka rute reguler langsung dari Indonesia ke Cina yang akan dioperasikan pada akhir Oktober 2018. Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan saat ini sudah menargetkan okupansi dari rute baru tersebut.

"Minimal kita targetkan terisi 85 persen, sebelumnya kan kita punya penerbangan sewaan ke Cina," kata Juliandra di Jakarta, Jumat (7/9).

Berkaca pada rute penerbangan charter atau sewaan sebelumnya yang sudah dilakukan Citilink, Juliandra meelihat seharusnya ada peluang untuk penerbangan reguler. Dia mengatakan pada semester satu 2018, penumpang penerbangan sewaan ke Cina mencapai 58 ribu orang meski hanya dibuka saat high season saja.

Citilink memiliki alasan tersendiri membuka peneebangan ke Cina dengan tiga rute yaitu Cengkareng-Kunming, Cengkareng- Xiamen, dan Denpasar-Nanjang. "Kami tidak akan terbang ke kota utama, kita akan main di second city. Jadi kita nggak akan terbang ke Shanghai dan Beijing karena ada Garuda Indonesia. Seperti di Cina yang sedang mengembangkan secondary city," ungkap Juliandra.

Untuk membuk rute tersebut, Juliandra menggandeng General Sales Agent (GSA) Megacap menjadi representatif Citilink di Cina dalam melakukan penjualan tiket penumpang maupun kargo. Direktur Niaga Citilink Andy Adrian mengatakan pihaknya memiliki alasan tersendiri memilih Megacap untuk membantu penjualan perjalanan Cina-Indonesia atau sebaliknya.

Andy menuturkan Citilink juga perlu belajar sebab penjualan perjalanan penerbangan di Cina berbeda dengan negara lain. "Di Cina, Google saja nggak bisa jadi kan, kita mau buka baru, ini proses baru kita. Tadinya kita charter sekarang kita ada eguler, pasti kita harus belajar," tutur Andy.

Sebelum memilih Megacap, Andy memastikan Citilink sudah melakukan analisis sebelumnya. Andy mengakui sebenarnya banyak pilihan perusahaan penjualan lain selain Megacap namun pada akhirnya pilihan tersebut dilakukan karena banyak yang menggunakan produk dari Megacap. 

Penerbangan langsung Citilink ke Cina tersebut menggunakan pesawat Airbus 320 yang akan membawa penumpang sekali penerbangan setiap harinya. Diperkirakan lama perjalanan menuju Cina dari setiap rute tersebut sekitar 6,5 jam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement