REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemerintah Venezuela pada hari Sabtu (8/9) mengurangi kebijakan pengontrolan mata uang yang sudah berlangsung selama 15 tahun. Dengan pengurangan kontrol ini maka bank-bank swasta dan money changer kembali diizinkan untuk menjual dolar AS.
Namun, para ekonom ragu bahwa langkah tersebut akan meningkatkan perekonomian yang disfungsional dan dilanda krisis. Kontrol mata uang, yang mengharuskan perusahaan dan individu untuk membeli dolar AS melalui negara bagian, sering diidentifikasi sebagai salah satu penggerak utama krisis yang mencakup inflasi tinggi dan kekurangan produk.
Para ekonom mencatat bahwa bank sentral tetap bertanggung jawab untuk menentukan nilai tukar. Sebelum langkah pada hari Sabtu (8/9), pemerintah Venezuela hanya menjual dolar AS melalui bank sentral meskipun banyak transaksi secara rutin terjadi di pasar gelap.
"Kontrol pertukaran sedang dipertahankan, meskipun mereka sedikit lebih fleksibel," kata ekonom Asdrubal Oliveros dari konsultan lokal Econanalitica.
Legislator dan ekonom Jose Guerra mengatakan tindakan itu adalah yang terjauh yang pemerintah telah lakukan dalam mengurangi kontrol. Tetapi, kata dia, hal itu akan bergantung sepenuhnya pada bagaimana hal itu dilaksanakan.
Presiden Nicolas Maduro selama lima tahun telah berulang kali berjanji untuk menciptakan sistem berbasis pasar untuk meningkatkan akses ke mata uang valas. Setiap upaya telah gagal karena sistem tidak mampu menyediakan akses tetap ke dolar AS.
Pemerintah Venezuela telah melepas cadangan dolar AS sekitar 62 bolivar. Sementara rate di pasar gelap sudah mencapai 90 persen.
Kesenjangan di masa lalu membuat sistem pertukaran mata uang asing tidak dapat berfungsi. Pedagang yang tidak dapat memperoleh dolar AS melalui pemerintah harus membelinya di pasar gelap untuk mengimpor produk.
Tetapi mereka dapat dijebloskan ke penjara jika mereka menjual produk tersebut dengan harga lebih tinggi daripada yang disetujui oleh kontrol harga negara.
Presiden Maduro mengatakan pemerintahannya adalah korban dari perang ekonomi yang dipimpin oleh politisi oposisi dengan bantuan Amerika Serikat, yang telah dikenakan sanksi keuangan terhadap Venezuela. Para pengkritik mengatakan ekonomi Venezuela tidak akan berfungsi dengan baik sampai harga ditentukan oleh sektor swasta daripada keputusan pemerintah.