Ahad 09 Sep 2018 20:46 WIB

Operator Bus Diingatkan Jangan Hanya Pentingkan Keuntungan

Bus wisata harus memperkuat ramp check.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
Bangkai bus yang masuk jurang di jalur Jalan Cikidang-Palabuhanratu Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukanumi berhasil dievakuasi Ahad (9/9) siang.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Bangkai bus yang masuk jurang di jalur Jalan Cikidang-Palabuhanratu Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukanumi berhasil dievakuasi Ahad (9/9) siang.

REPUBLIKA.CO.ID,  SUKABUMI--Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta operator bus wisata jangan hanya mementingkan keuntungan atau aspek bisnis. Melainkan harus tetap memperhatikan keselamatan pengemudi dan penumpang bus.

Hal ini disampaikan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi di sela-sela mengunjungi lokasi kecelakaan bus masuk jurang di Jalur Cikidang-Palabuhanratu, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (9/9). "Dalam jangka pendek dilakukan perbaikan di lokasi kejadian," terang Budi Setiyadi kepada wartawan.

Misalnya penambahan sarana penerangan jalan umum (PJU), guard rail, dan marka jalan. Di mana saat ini ada sebagian titik yang belum terpasang dan akan dilengkapi.

Budi menerangkan, kemenhub juga merencanakan mengundang operator bus wisata. Sebabnya  jaminan keselamatan berwisata harus diutamakan dan kebetulan bus wisata tidak masuk ke terminal. Padahal di terminal dilakukan ram cek atau pengecekan terhadap semua perlengkapan di dalam kendaraan sehngga jaminan keselamatan lebih baik.

Sementara itu lanjut Budi, bus wisata lebih mengharapkan kesadaran pihak oprator untuk melakukan ram cek. "Ke depan saya lakukan deregulasi kembali supaya bus wisata untuk memperkuat ramp check saya wajibkan masuk terminal,’’ imbuh dia.

Oleh  karena itu kata Budi, ada semangat untuk melakukan deregulasi terhadap peraturan dirjen terkait operasional kendaraan bus wisata. Langkah ini sebagai ajakan kepada operator bus wisata dan masyarakat agar ikut berperan aktif mengutamakan keselamatan aatau zero toleran.

"Operator jangan hanya mengambil untung aspek bisnisnya,’’ kata Budi. Akan tetapi memperhatikan keselamatan pengemudi dan penumpang.

Di sisi lain ungkap Budi, konsumen bus wisata harus berani mempertanyakan kelayakan bus ketika memesan bus dari operator. Kelayakan bus ini dibuktikan dengan adanya buku KIR di setiap kendaran bus yang akan jalan. Minimal bus tersebut menjlani ram cek cek kendarannya.

Budi menuturkan, akan lakukan perbaikan peraturan dirjen terkait operasinal bus wisata. Di mana momentum kecelakaan di Sukabumi ini dijadikan media untuk memperbaiki sarana dna imbau operator bus wisata untuk memperhatikan aspek keselamatan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement