REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerima surat dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang berisi ajakan untuk melakukan pertemuan yang kedua.
Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan Gedung Putih sudah mempertimbangkan untuk merencanakan pertemuan tersebut. Trump dan Kim telah membahas program nuklir Korea Utara sejak keduanya berbicara dalam pertemuan bersejarah mereka pada 12 Juni. Pertemuan itu sendiri mendapat kritik karena tidak cukup memberikan perincian nyata soal bagaimana dan apakah Kim bersedia menghentikan program persenjataan nuklirnya, yang telah mengancam Amerika Serikat.
Trump mengatakan kepada wartawan pada Jumat bahwa surat pribadi dari Kim sedang dalam perjalanan. "(Isi) surat itu sangat hangat, sangat positif," kata Sanders dalam acara jumpa pers.
"Tujuan utama surat adalah untuk meminta dan mencari jadwal untuk melakukan pertemuan berikutnya dengan presiden, kami terbuka untuk itu dan sudah dalam proses untuk mengkoordinasikannya," kata Sanders.
Sanders mengatakan kepada para wartawan bahwa surat tersebut menunjukkan "komitmen yang berlanjut untuk memusatkan perhatian pada penghapusan senjata nuklir di semenanjung (Korea)." Ia mengatakan parade militer di Pyongyang pada Ahad lalu merupakan "tanda niat baik" karena sama sekali tidak mempertontonkan peluru kendali nuklir jarak jauh.