REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang masa kampanye Pilpres 2019, Partai Bulan Bintang (PBB) mengisyaratkan merapat ke barisan koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Bahkan, dalam waktu dekat, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas arah politik PBB pada Pilpres 2019 mendatang.
Namun, Eksponen DPP PBB enggan menanggapi keinginan ketua umumnya itu. "Kami Eksponen DPP PBB sudah melaksanakan rapat, salah satu yang dibahas adalah mengenai informasi ke media. Untuk sementara kita tidak berkomentar dulu, bukan tidak melayani, tapi ini berdasarkan instruksi dari rapat," ujar anggota Eksponen DPP PBB, Harjono Padmono Putro, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (12/11).
Namun, secara pribadi, Harjono menyatakan apa pun keputusan DPP PBB dalam menentukan sikap arah dukungan di Pilpres 2019 harus melalui mekanisme partai. Yakni, lewat musyawarah kerja nasional (mukernas), bukan melalui mekanisme media sosial (medsos).
Hanya saja, sampai detik ini, Harjono mengaku belum ada rencana akan diselenggarakan mukernas untuk menentukan arah dukungan di Pilpres 2019. "Secara pribadi, semuanya harus melalui mekanisme partai. Apa pun keputusannya, mendukung siapa seharunya melalui mekanisme partai, seperti partai politik lainnya, bukan melalui mekanisme medsos," kata Harjono.
Sebelumnya, Yusril pernah menyampaikan partainya tidak akan mendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019. PBB akan menentukan dukungan kepada calon presiden selain dari poros Jokowi. Hal itu disampaikan Yusril pada saat Mukernas PBB di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, pada Mei 2018 lalu.
Namun, belakangan Yusril memberikan sinyal bahwa PBB akan merapat ke kubu Jokowi-Ma'ruf. Yusril bahkan mengakui, dia dalam waktu dekat akan bertemu dengan Jokowi.
"Dalam waktu dekat ini saya sudah direncanakan akan bertemu dengan Pak Jokowi. Paling di bulan September ini. Jadi, sudah ada yang mengatur," kata Yusril kepada Republika.co.id, Selasa (11/9).