Kamis 20 Sep 2018 17:30 WIB

Petani di Banyumas Diminta Mulai Tanam Oktober

Bendung Gerak Serayu akan segera dibuka memasuki musim tanam.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah petani sedang menyiapkan lahan di sawahnya untuk ditanami padi di musim gadu, di pinggiran Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (11/6).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah petani sedang menyiapkan lahan di sawahnya untuk ditanami padi di musim gadu, di pinggiran Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Sebagian petani di wilayah Kabupaten Banyumas dan Cilacap, diharapkan sudah bisa memulai musim tanam pada Oktober depan. Hal ini menyusul dibukanya pintu air dari Bendung Gerak Serayu, yang akan mengairi saluran irigasi sawah di wilayah Banyumas bagian selatan dan sebagian wilayah Cilacap.

''Kami berharap dengan mulai dibukanya pintu air dari Bendung Gerak Serayu, petani sudah mulai bisa mengolah sawah kemudian menebar benih. Kami berharap, awal Oktober petani yang sawahnya mendapat air dari irigasi bendung gerak bisa memulai musim tanam,'' kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dinpertanbunhut) Kabupaten Banyumas, Widarso, Kamis (20/9).

Dia menyebutkan, lahan sawah yang saat ini mendapat pengairan dari irigasi Bendung Gerak Serayu, antara lain berada di wilayah sebagian Kecamatan Kebasen, Kemranjen, Sumpiuh dan Kecamatan Tambak. Luas areal sawahnya, sekitar 3.000 hektare.

Mentan: Ekspor Produk Hortikultura Tertinggi dalam 15 Tahun

Menurutnya, dengan dibukanya saluran irigasi tersebut, maka petani di wilayah tersebut sudah bisa memulai musim tanam mendahului daerah lain yang saat ini masih menunggu musim penghujan.

''Memang ada lahan persawahan di wilayah irigasi Bendung Gerak Sarayu yang saat ini ditanami kedelai. Luasnya sekitar 2.000 hektare. Namun tanaman kedelai petani tersebut, diperkirakan akan mulai panen pada akhir bulan ini,'' katanya.

Sedangkan untuk areal persawahan di luar saluran irigasi Bendung Gerak Serayu, Widarso menyebutkan, kemungkinan baru bisa memulai musim tanam pada bulan November 2018. ''Kemungkinan hujan pada bulan November sudah cukup untuk menggenangi sawah agar bisa dilakukan pengolahan tanah,'' katanya.

Termasuk juga lahan yang mendapat irigasi dari Bendungan Sungai Tajum, Widarso menyebutkan, lahan sawah yang mendapat irigasi dari sungai ini kemungkinan juga akan baru bisa memulai musim tanam pada November 2018. Hal ini mengingat debit air Sungai Tajum, kemungkinan baru bisa mengaliri saluran irigasi bersamaan dengan datangnya musim hujan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Serayu Citanduy, Alig Suhardi, menyebutkan pembukaan saluran irigasi dari Bendung Gerak Serayu sudah mulai dilakukan sejak 15 September 2018 lalu. Dia menyebutkan, lahan sawah yang mendapat pengairan dari saluran irigasi Bendung Gerak Serayu, mencapai lahan seluas 20.785 hektar. Sebagian lahan berada di Kabupaten Banyumas, namun yang lebih luas berada di wilayah Kabupaten Cilacap.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement